Usai Jalan Santai HUT Abdya, Sampah Bertebaran di Lapangan Persada dan Jalanan Kota Blangpidie
INISIATIF.CO, Blangpidie – Euforia perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23 Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang sempat membuncah lewat pergelaran jalan santai, kini menyisakan catatan kelam terkait tata kelola sampah dan kesadaran kolektif masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
Kegiatan yang dipusatkan di Stadion Persada, Desa Kedai Siblah, Kecamatan Blangpidie, disambut antusias oleh masyarakat. Panitia memperkirakan 25 ribu lebih peserta hadir untuk memeriahkan jalan santai diberangi pembagian doorprize ini.
“Sebanyak 25 ribu kupon sudah tersalurkan. Alhamdulillah, antusias masyarakat sangat tinggi,” ujar panitia pelaksana, Khalid, Jumat (23/5/2025).
Namun, antusiasme tersebut tak berbanding lurus dengan kesadaran menjaga kebersihan. Berdasarkan pantauan langsung INISIATIF.CO, ribuan gelas plastik, botol air mineral, kantong kresek, serta kemasan makanan dibiarkan berserakan, tidak hanya di area lapangan, tapi juga meluber ke badan jalan dan sudut-sudut kota.
Pemandangan ini menuai keprihatinan publik. Selain merusak estetika kota, serakan sampah tersebut menimbulkan risiko pencemaran lingkungan dan kesehatan masyarakat. Ironisnya, hingga beberapa jam usai acara, belum tampak adanya upaya serius dari pihak panitia maupun instansi terkait untuk membersihkan lokasi.

Minimnya tempat sampah dan ketiadaan imbauan menjaga kebersihan selama acara diduga menjadi penyebab utama buruknya pengelolaan sampah. Padahal, kegiatan seperti ini seharusnya tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana edukasi kolektif tentang pentingnya merawat ruang publik.
Masyarakat kini mendesak pemerintah daerah untuk lebih serius dalam merancang skema pengelolaan sampah setiap kali menggelar kegiatan publik berskala besar. Keterlibatan relawan kebersihan, sinergi dengan dinas lingkungan hidup, serta dorongan penggunaan wadah ramah lingkungan menjadi kebutuhan mendesak agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.
Lapangan Persada yang biasanya menjadi kebanggaan warga Blangpidie, hari ini justru menjadi simbol lemahnya kesadaran lingkungan. Semangat peringatan hari jadi seharusnya menjadi cermin kemajuan, bukan justru memperlihatkan kemunduran dalam hal tanggung jawab sosial.[]