ANTINARKOBA

UIN Ar-Raniry Perkuat Peran Sosial Kampus Lewat UMD Corner, Jembatan Inovasi untuk Desa

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg, bersama jajaran LP2M dan mitra strategis saat peluncuran UMD Corner dalam Aceh International Forum, Desember 2024. Unit ini menjadi pusat kolaborasi kampus dan masyarakat dalam mendorong pembangunan desa berbasis pengetahuan dan SDGs. (Humas UIN Ar-Raniry).

INISIATIF.CO, Banda AcehUniversitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh terus menegaskan perannya sebagai agen perubahan sosial dengan meluncurkan UMD (Universitas Membangun Desa) Corner, sebuah unit kolaboratif yang dirancang untuk memperkuat kontribusi kampus dalam pembangunan masyarakat berbasis pengetahuan.

Unit ini resmi diluncurkan oleh Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg, bertepatan dengan pelaksanaan Aceh International Forum pada 24 Desember 2024 lalu.

Momentum ini juga dihadiri perwakilan dari sejumlah negara sahabat, menandai keseriusan UIN Ar-Raniry dalam mengusung transformasi sosial berbasis akademik.

UMD Corner merupakan pengembangan dari model Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPM) Tematik yang sebelumnya dijalankan bersama KOMPAK (DFAT Australia).

Meski kolaborasi tersebut telah berakhir, semangat pengabdian tematik ini terus dikembangkan oleh kampus dengan melibatkan lebih banyak pihak dari pemerintah, dunia industri, hingga komunitas sipil.

Koordinator UMD Corner, Prof Eka Srimulyani, menyebutkan bahwa unit ini tidak hanya menjadi ruang kolaborasi, tetapi juga wahana pembelajaran lintas sektor.

“Pada tahun ini, UMD Corner akan dikembangkan menjadi University Center for Collaboration, Community Service and Continuous Learning (UC4) yang menaungi beberapa unit, termasuk SDGs Center, Unit Survey, Unit GEDSI (Gender Equality, Disability and Social Inclusion)”, kata Eka Srimulyani, Rabu (16/4/2025).

UMD Corner juga berfungsi sebagai etalase produk masyarakat hasil pengabdian sivitas akademika, mulai dari ecoprint buatan penyandang disabilitas, kerajinan tangan khas Aceh, hingga hasil riset berbasis kebutuhan desa dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.

“Transformasi ini akan memperluas jangkauan program pengabdian, termasuk bidang pendidikan, lingkungan, dan inklusi sosial,” tambah Eka.

Ketua LP2M UIN Ar-Raniry, Dr Jasafat, mewakili Rektor, menjelaskan bahwa UMD Corner merupakan bagian dari visi kampus dalam menjadikan pengabdian masyarakat sebagai pilar utama pembangunan berkelanjutan. UIN juga kini tergabung dalam SDGs Center Network (ISCN), memperkuat jejaring kontribusinya secara nasional.

“Peluncuran UMD Corner sejalan dengan visi rektor untuk memperkuat kontribusi universitas dalam pembangunan berkelanjutan di Aceh. Melalui UMD Corner, kami berkomitmen mendukung pengembangan desa, inovasi sosial, dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Sekretaris LP2M sekaligus Manajer UC4, Amrullah LLM, menambahkan bahwa kemitraan strategis telah dijalin dengan berbagai pihak, seperti SKALA Australia, DPMG Aceh, PT MIFA, PT BEL, Forum Bangun Aceh (FBA), dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).

Beberapa program unggulan pun telah berjalan, mulai dari pengembangan kerajinan enceng gondok di Aceh Barat, pemberdayaan masyarakat pascatambang di kawasan PT MIFA, hingga penguatan literasi anak melalui program “Balee Carong” di Nagan Raya bersama PT BEL.

Di wilayah pesisir Pulo Aceh, UIN Ar-Raniry bersama BPKS dan mitra lainnya tengah membangun kapasitas masyarakat lokal. Sementara di Aceh Jaya, pelatihan untuk siswa SLB menjadi bagian dari inisiatif GEDSI di bawah koordinasi Rahmad Syah Putra. Kampus juga tengah merancang program Cocopit, yang akan digulirkan selama lima tahun ke depan (2025–2030).

“UMD Corner menjadi jembatan antara kampus dan masyarakat. Ini bukan hanya soal pengabdian, tetapi bagaimana menciptakan perubahan yang berdampak dan berkelanjutan,” pungkas Amrullah. []

Editor : Ikbal Fanika
Tutup