Rampungkan Empat Tower ERS di Bireuen, PLN Janjikan Listrik Normal Ahad 7 Desember

Petugas PLN memasang tower Emergency Restoration System (ERS) di Pantai Baru, Bireuen, sebagai upaya percepatan pemulihan kelistrikan Aceh pascabencana. Empat tower darurat tersebut menjadi kunci untuk menyalurkan listrik dari Arun menuju Banda Aceh yang ditargetkan menyala kembali pada 7 Desember 2025. [Foto: Dok. PLN/IG]

Inisiatif Logo, Banda Aceh — PT PLN (Persero) mempercepat pemulihan sistem kelistrikan di Aceh dengan mendirikan empat tower Emergency Restoration System (ERS) di Pantai Baru, Bireuen.

Infrastruktur darurat ini menjadi kunci untuk mengalirkan listrik dari Arun menuju Banda Aceh, yang ditargetkan menyala kembali pada Ahad, 7 Desember 2025, setelah penarikan dan pengikatan konduktor rampung.

“Alhamdulillah hari ini kami sudah bisa menyelesaikan empat tower ERS. Kami juga mulai mengikat dan menarik konduktor. Estimasi besok selesai, dan mohon doanya hari Minggu nanti kami akan mencoba melakukan energize,” kata General Manager PLN UID Aceh, Eddi Saputra.

Ia berharap suplai dari Arun dapat segera mengaliri Banda Aceh, yang hingga kini belum sepenuhnya mendapatkan pasokan listrik.

“Mudah-mudahan dengan berhasilnya energize hari Minggu, pasokan dari Arun ini bisa memasok ke Banda Aceh, sehingga wilayah yang belum bisa nyala dapat pulih maksimal,” ujarnya.

Eddi menyampaikan bahwa seluruh perbaikan aset jaringan di Banda Aceh telah selesai 100 persen. Namun aliran listrik belum dapat dinormalkan karena masih menunggu suplai utama dari Arun.

“Begitu aliran dari Arun masuk, insyaallah Banda Aceh, Sigli, Bireuen hingga Tapaktuan bisa normal kembali kelistrikannya,” katanya.

Percepatan pemulihan juga terjadi di Aceh Tamiang, salah satu wilayah yang sempat terisolir akibat bencana. Pada Jumat malam, PLN berhasil menyalakan satu penyulang menuju wilayah tersebut berkat dukungan BNPB, TNI-Polri, dan unsur forkopimda.

Dengan penyalaan ini, listrik di Tamiang Sports Center, salah satu posko pengungsian utama, serta sebagian kawasan Kuala Simpang kembali menyala.

PLN juga memasang sejumlah genset darurat, termasuk untuk RSUD Aceh Tamiang dan instalasi PDAM 33 ribu watt, guna memastikan suplai air bersih tetap tersedia bagi para pengungsi.

Untuk mempercepat pemulihan, PLN mengerahkan 1.347 personel dari berbagai daerah yang tergabung dalam 118 tim.

Fokus utama saat ini berada di Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara, wilayah dengan kerusakan terbesar: 2.147 batang tiang tumbang, dan 100 gardu rusak berat

Di Subulussalam, 13 titik gangguan telah berhasil dipulihkan. Sementara wilayah paling parah berada di UP3 Langsadan UP3 Lhokseumawe, masing-masing mencatat 91 titik kerusakan.

“Kami mengerahkan seluruh tim, all out, untuk mempercepat perbaikan jaringan, baik tiang maupun gardu yang rusak,” kata Eddi.

Meski progres signifikan, Eddi mengakui akses jalan menjadi hambatan terbesar. Sejumlah wilayah seperti Pulau Tiga (Aceh Tamiang) dan Peunaron (Aceh Timur) masih sulit dijangkau sehingga tim belum bisa melakukan survei menyeluruh.

Sementara akses ke Aceh Tengah masih terputus total. Untuk menopang layanan darurat, PLN mengirim 10 genset portable berkapasitas 7.000 watt dengan dukungan BNPB. Peralatan itu sudah diterbangkan guna menerangi posko-posko pengungsian yang masih gelap.

PLN juga memastikan PLTD Ayangan tetap beroperasi dengan kapasitas 800 ribu watt, sehingga RSUD Aceh Tengahtidak terganggu pelayanannya. Satu genset tambahan 250 ribu watt dijadwalkan tiba pada Sabtu untuk memenuhi kebutuhan listrik RSUD Bener Meriah.

Di wilayah lain, layanan kelistrikan di RSUD Langsa telah pulih sepenuhnya. PLN juga menargetkan penyalaan satu penyulang tambahan di Aceh Tamiang pada Sabtu malam, yang diharapkan dapat mengaliri listrik hingga kawasan Kedai Besi.[]

Editor : Yurisman
inisiatifberdampak
Tutup