BPS Catat Ekspor Aceh Naik Hampir 26 Persen, Kopi & Rempah Ikut Menyumbang
INISIATIF.CO, Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat ekspor luar negeri Aceh melonjak signifikan pada Juli 2025. Nilainya mencapai US$61,35 juta, meningkat 25,95 persen dibanding bulan sebelumnya.
Kinerja ekspor yang menguat membuat neraca perdagangan Aceh mengalami surplus US$9,14 juta, karena lebih tinggi dari nilai impor yang tercatat US$52,22 juta.
Selain batubara yang masih mendominasi, kopi dan rempah-rempah menjadi komoditas unggulan ekspor Aceh. Nilai ekspornya tercatat US$6,42 juta atau sekitar 11,49 persen dari total ekspor. Angka ini menunjukkan produk perkebunan Aceh masih diminati pasar global.
Komoditas lain yang turut menyumbang antara lain minyak mentah senilai US$5,48 juta, produk kimia senilai US$1,30 juta, serta bahan anyaman nabati dan produk nabati lain sebesar US$0,85 juta.
Dari sisi tujuan, India tercatat sebagai mitra dagang terbesar dengan nilai ekspor US$44,40 juta atau 72,38 persen dari total. Komoditas yang mendominasi adalah batubara, lemak, serta minyak hewan/nabati.
Di posisi berikutnya, ekspor ke Thailand mencapai US$8,04 juta, dengan komoditas utama berupa minyak mentah, batubara, daging olahan, dan buah-buahan. Sementara itu, ekspor ke Jepang senilai US$2,26 juta, didominasi kopi, rempah, dan bahan anyaman nabati.
Sebanyak US$52,14 juta atau 84,99 persen ekspor Aceh dilakukan melalui pelabuhan di wilayah provinsi ini. Sisanya, US$9,21 juta, diekspor melalui pelabuhan provinsi lain, terutama Sumatera Utara yang mencatat nilai ekspor US$9,09 juta.
Di sisi impor, Aceh mendatangkan bahan bakar mineral/gas senilai US$48,68 juta, pupuk sebesar US$2,71 juta, dan bahan kimia anorganik senilai US$0,82 juta. Mitra utama impor adalah Qatar (US$25,11 juta) dan Amerika Serikat (US$23,57 juta), mayoritas berupa gas butana/propana. Sementara Tiongkok menyumbang US$3,54 juta untuk pupuk dan bahan kimia anorganik.
Kenaikan ekspor ini memperlihatkan potensi besar Aceh sebagai produsen komoditas strategis, mulai dari energi hingga pertanian. Produk kopi dan rempah-rempah yang menjadi ciri khas Tanah Rencong turut memperkuat citra Aceh di pasar dunia.
Surplus perdagangan pada Juli 2025 menjadi momentum penting bagi Aceh untuk memperkuat daya saing ekspor sekaligus menopang perekonomian daerah di tengah dinamika global.[]