ANTINARKOBA

Zedi Saputra: Tak Ada Kelangkaan Gas di Abdya, Masalahnya di Pangkalan dan Kepanikan Warga

Pemerintah Abdya gelar pertemuan dengan agen gas subsidi untuk membahas kelangkaan elpiji 3 kg yang dikeluhkan warga. (Foto: Fitria Maisir/INISIATIF.CO).

INISIATIF.CO, Blangpidie – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memanggil tiga agen penyalur elpiji subsidi untuk mengklarifikasi persoalan kelangkaan gas 3 kilogram yang dikeluhkan masyarakat.

Pertemuan yang difasilitasi Tim Pengawasan Gas Subsidi di bawah Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah itu berlangsung di Oproom Setdakab setempat, Jumat (25/7/2025).

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Abdya, Zedi Saputra, menyebutkan pihaknya mendengar langsung penjelasan dari para agen mengenai pola distribusi gas bersubsidi ke masyarakat.

“Tadi kita dengarkan klarifikasi dari para agen. Mereka menyebutkan tak ada kelangkaan gas di Abdya. Yang terjadi hanya kepanikan masyarakat,” kata Zedi usai rapat.

Ia menjelaskan, kuota elpiji 3 kilogram dari Pertamina untuk Abdya pada tahun ini mencapai 299 metrik ton atau sekitar 996.333 tabung. Jika distribusi berjalan normal, menurut Zedi, mustahil terjadi kelangkaan.

Namun, berdasarkan hasil evaluasi, kendala utama justru terjadi di tingkat pangkalan.

“Banyak pangkalan yang tidak menjalankan mekanisme distribusi sesuai dengan kesepakatan teknis dengan agen. Akibatnya gas tidak sampai ke tangan yang berhak,” ujarnya.

Zedi menuturkan, selain distribusi yang tidak tepat sasaran, beberapa warga juga memilih menimbun gas karena panik tak kebagian.

Terkait penjualan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), ia menegaskan harga elpiji 3 kilogram sudah ditetapkan sebesar Rp22.500 per tabung. Jika ada harga yang melampaui itu, besar kemungkinan dilakukan oleh pengecer liar di luar jaringan pangkalan resmi.

“Kalau terbukti pangkalan resmi menjual di atas HET, Pertamina berhak mencabut izin operasional mereka. Ini yang akan kita awasi bersama,” kata Zedi.

Ia meminta para agen melakukan pengawasan ketat ke seluruh pangkalan binaan mereka. Warga juga diminta berperan aktif melaporkan jika ada pelanggaran.

“Laporkan segera jika ada pangkalan atau pengecer yang bermain harga. Kita akan tindak,” tegasnya.

Rapat tersebut turut dihadiri Plh Asisten II Setdakab Abdya Hamdi, Kabag Ekonomi Khazanah, Kabid Perdagangan T. Indra, Kabid Penegakan Hukum Satpol PP Ridwan, perwakilan Polres Abdya, serta tiga agen penyalur, yakni PT Suria Meukat Gah, PT Gah Lhee Kilo, dan PT Ujong Raja Kuala Batu.[]

Editor : Yurisman
inisiatifberdampak
Tutup