Wisatawan Eropa Banjiri Pulau Weh, Diving dan Kuliner Sabang Jadi Daya Tarik Utama
INISIATIF.CO, Sabang – Momentum liburan sekolah di sejumlah negara Eropa membawa berkah tersendiri bagi sektor pariwisata Pulau Weh, Sabang. Sejak awal Agustus 2025, kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari Prancis, Inggris, dan Spanyol, terlihat meningkat di berbagai objek wisata unggulan.
Helmi, seorang pemandu wisata lokal, menyebut mayoritas turis Eropa datang bersama keluarga atau teman dekat. Rata-rata mereka memilih menetap di Sabang selama satu hingga dua minggu.
“Hampir semua wisatawan Eropa yang datang ke Sabang membawa keluarga. Mereka lebih tertarik dengan aktivitas diving dan kuliner khas Sabang,” ujar Helmi, Kamis (21/8/2025).
Pulau Weh selama ini dikenal sebagai destinasi bahari unggulan dengan spot diving kelas dunia. Keindahan bawah laut Sabang disebut wisatawan berbeda dibandingkan destinasi lain di Asia Tenggara.
Selain itu, kuliner khas Aceh juga meninggalkan kesan mendalam bagi para turis. “Mereka bilang rasanya sangat berbeda. Aneka ragam kuliner seperti sate gurita, mie Aceh, hingga kopi selalu membuat mereka penasaran mencoba menu lain,” jelas Helmi.
Meski puas dengan panorama laut dan kuliner, para turis juga memberi masukan. Mereka menilai Sabang masih minim event hiburan di malam hari.
“Kalau malam hari memang terasa sepi. Mereka sering bertanya, ada live music atau kegiatan lain tidak. Mungkin bisa dikembangkan, tentu dengan menyesuaikan syariat yang berlaku di sini,” tambah Helmi.
Ada pula kisah menarik dari keseharian para wisatawan. Banyak turis Eropa yang belum terbiasa mengendarai sepeda motor, sehingga momen mereka belajar di jalanan Sabang menjadi hiburan tersendiri bagi warga.
“Sering kali mereka terlihat seperti anak-anak baru belajar naik motor. Itu jadi momen lucu dan menarik di jalanan Sabang,” tutup Helmi.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kota Sabang, jumlah pengunjung Pulau Weh mencapai 63.257 orang sejak Januari hingga April 2025. Dari jumlah itu, 23 persen adalah wisatawan mancanegara, termasuk dari Eropa dan Asia.
Momentum liburan sekolah di Eropa tahun ini diyakini akan terus mendorong okupansi hotel sekaligus meningkatkan omzet pelaku wisata di Sabang.[]
