HUT RI Ke 80

UTU Luncurkan Program Fast Track, Mahasiswa Bisa Raih Gelar S2 dalam Lima Tahun

Rektor UTU Prof Dr Ishak Hasan, M.Si. (Foto INISIATIF.CO)

INISIATIF.CO, MeulabohUniversitas Teuku Umar (UTU) kembali mencatatkan gebrakan dalam dunia pendidikan tinggi dengan meluncurkan program fast track (jalur cepat) yang memungkinkan mahasiswa meraih gelar Magister (S2) hanya dalam waktu lima tahun.

Inovasi akademik ini akan mulai diterapkan pada tahun akademik 2025/2026 dan menyasar mahasiswa-mahasiswi terbaik UTU.

Lewat program akselerasi ini, mahasiswa yang memenuhi kriteria dapat menyelesaikan jenjang Sarjana (S1) dalam tiga tahun atau enam semester. Kemudian, pada semester ketujuh, mereka sudah bisa memulai perkuliahan S2, sekaligus menuntaskan tugas akhir S1. Sebuah integrasi akademik yang menjanjikan efisiensi waktu dan keunggulan kompetitif.

“Bayangkan, Anda bisa meraih gelar Magister di usia yang relatif lebih muda, memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan saat memasuki dunia kerja atau melanjutkan ke jenjang Doktor,” tutur Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si dalam keterangannya kepada INISIATIF.CO, Senin (5/5/2025).

Prof. Ishak Hasan menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari strategi besar UTU dalam menjawab tantangan zaman. Ia menilai kecepatan dan adaptasi menjadi kunci sukses dalam menghadapi era disrupsi.

“UTU tidak bisa hanya berdiam diri. Program fast track ini adalah cara kami menjawab tantangan zaman, membentuk talenta-talenta unggul yang tidak hanya siap kerja, tapi siap menjadi game changer di bidangnya masing-masing, lebih awal dari yang lain,” terangnya.

Menurutnya, UTU ingin berinvestasi pada aset terpenting universitas—mahasiswa. Fokus diberikan pada bidang-bidang strategis yang selaras dengan potensi dan kebutuhan Aceh, seperti perikanan, pertanian, sosiologi, dan ekonomi pembangunan.

“Kami ingin memberikan karpet merah bagi mahasiswa yang punya prestasi gemilang dan ambisi besar untuk mengakselerasi masa depan mereka. Ini adalah kesempatan emas untuk lebih cepat berkontribusi sebagai ahli di bidangnya masing-masing,” tegas Prof Ishak Hasan.

Percepatan Tanpa Mengorbankan Kualitas

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UTU, Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc., memastikan bahwa percepatan yang ditawarkan tidak berarti mengabaikan kualitas akademik. Seleksi peserta program fast track akan dilakukan dengan ketat dan terukur.

“Seleksinya tentu akan ketat. Kami mencari mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki kedisiplinan tinggi, daya juang, dan kematangan untuk menjalani ritme studi yang lebih intensif,” jelasnya.

Dr. Aman juga menambahkan bahwa proses integrasi di semester ketujuh dirancang secara akademik dengan pemetaan capaian pembelajaran yang jelas antara S1 dan S2. Tugas akhir S1 bahkan diarahkan untuk menjadi fondasi tesis S2.

“Beban kerjanya memang akan lebih tinggi, oleh karena itu, kami juga menyiapkan sistem monitoring dan pembimbingan akademik yang lebih intensif bagi peserta program ini. Mereka tidak akan dilepas begitu saja,” ungkapnya.

Editor : Ikbal Fanika
inisiatifberdampak
Tutup