ANTINARKOBA

Tuanku Muhammad Ajak Warga Sejukkan Banda Aceh dengan Gerakan Menanam Pohon

Wakil Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad. (Foto: dokpri).

INISIATIF.CO, Banda Aceh – Kota Banda Aceh kembali mencatatkan diri sebagai wilayah dengan suhu tertinggi di Indonesia. Pada Sabtu (31/5/2025), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan suhu maksimum mencapai 36,4 derajat Celsius, naik dari hari sebelumnya yang tercatat sebesar 36,1 derajat Celsius.

Fenomena suhu ekstrem ini bukan kali pertama terjadi di ibu kota Provinsi Aceh. Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi serupa terus berulang, terutama pada bulan Mei hingga Juni. Situasi tersebut memicu keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk anggota legislatif Kota Banda Aceh.

Wakil Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad, menyerukan gerakan nyata untuk menghadapi situasi ini. Ia menilai bahwa salah satu langkah strategis yang dapat segera dilakukan adalah menggalakkan kembali budaya menanam pohon.

“Kita tidak bisa diam saja saat Kota Banda Aceh yang kita cintai ini semakin lama semakin terasa panasnya. Kita harus bergerak cepat bersama-sama melakukan langkah terbaik untuk memperbaiki perubahan iklim di Kota Banda Aceh yang disaat tertentu memuncak suhu panasnya. Salah satu langkah terbaik itu adalah kita kembali memperbanyak menanam pohon di lingkungan sekitar kita,” kata Tumad, sapaan akrab Tuanku Muhammad, dalam keterangannya kepda INISIATIF.CO, Selasa (3/6/2025).

Tumad yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh menegaskan bahwa peningkatan suhu global dipicu oleh akumulasi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, metana, dan nitrous oxide di atmosfer. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi disebut turut mempercepat pemanasan global yang berdampak buruk bagi iklim dan ekosistem.

“Salah satu cara paling efektif untuk melawan pemanasan global adalah dengan menanam pohon. Pohon menyerap karbon dioksida, meningkatkan kualitas udara, mengatur suhu dan iklim lokal, menjaga keanekaragaman hayati, dan mengurangi risiko bencana alam,” paparnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa perubahan iklim yang tidak terkendali bukan hanya berdampak pada kenyamanan hidup, tetapi juga bisa membahayakan kesehatan masyarakat.

“Semangat ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi sebagai warga semua kita juga harus ikut terlibat. Manfaatkan lahan yang kita miliki dengan menanam pohon, meskipun hanya satu pohon mungkin yang dapat kita tanam, tapi ingatlah itu sangat berarti bagi kita semua dan alam ini. Kita harus bersahabat dengan alam,” pungkasnya.[]

Editor : Ikbal Fanika
Tutup