Terapkan Sistem Warna, Begini Cara Katering Atur Jadwal Makan Jamaah Haji
INISIATIF.CO, Makkah – Layanan katering bagi jamaah haji Indonesia di Makkah tahun ini menerapkan sistem pengemasan berdasarkan warna untuk mengatur waktu konsumsi makanan. Setiap warna pada kemasan menunjukkan waktu makan yang sudah ditentukan demi menjaga kualitas makanan yang diterima jamaah.
Kemasan berwarna hijau digunakan untuk makanan pagi yang harus dikonsumsi maksimal pukul 09.00 waktu setempat. Warna biru menandai makanan siang dengan batas konsumsi hingga pukul 16.00, sedangkan warna merah dipakai untuk makan malam yang idealnya dikonsumsi sebelum pukul 21.00. Selain itu, tersedia juga kemasan oranye yang disiapkan khusus untuk makanan sambutan bagi jamaah yang baru tiba.
“Sistem ini dibuat agar makanan tidak dikonsumsi melebihi batas waktu, demi menjaga kualitas dan kesehatan jamaah,” kata Chef Tadco Katering, Azhari, saat mendampingi kunjungan Media Centre Haji bersama Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah, Ali Machzumi, Jumat (10/5/2025).
Tadco merupakan salah satu dari 55 perusahaan katering yang ditugaskan melayani konsumsi jamaah haji Indonesia di Makkah. Untuk tahap awal, Tadco telah menyiapkan 250 karung beras premium asal Thailand, masing-masing seberat 40 kilogram, guna memenuhi kebutuhan sekitar 3.500 jamaah.
Seluruh bahan baku termasuk bumbu dapur seperti merica, kecap, dan bumbu nasi kuning didatangkan langsung dari Indonesia. Ini dilakukan agar cita rasa makanan tetap familiar bagi jamaah. Bahan makanan disimpan dalam ruang khusus dengan suhu terkontrol, termasuk freezer bersuhu minus 31 derajat Celsius untuk daging dan ayam.
“Kami punya panci presto besar yang mampu merebus satu ekor sapi, kapasitasnya 500 kilogram. Setelah matang, makanan dikemas dalam boks aluminium lalu disimpan dalam lemari pendingin, dan dipanaskan kembali sebelum dibawa ke jamaah,” jelas Azhari.
Kadaker Makkah, Ali Machzumi, mengimbau jamaah untuk mengonsumsi makanan sesuai waktu yang ditentukan.
“Jangan sampai makan pagi dikonsumsi sore atau malam hari, karena akan berdampak pada kualitas makanan,” katanya.
Sebanyak 55 dapur katering telah disiapkan di Makkah untuk menjamin kebutuhan konsumsi jamaah haji Indonesia selama menjalankan ibadah.[]