ANTINARKOBA

Tarian Anak Riau Jadi Fenomena Internasional, Pemerintah Nobatkan Duta Wisata

Rayyan Arkhan Dikha, bocah 11 tahun dari Riau, menunjukkan aksi tarian 'aura farming' di atas perahu Pacu Jalur yang kini mendunia dan mengangkat budaya lokal ke panggung global. (Foto tangkapan layar).

INISIATIF.CO, Riau – Seorang bocah laki-laki asal Riau mencuri perhatian dunia setelah videonya menari dengan tenang di atas perahu karet viral di media sosial. Aksi unik Rayyan Arkhan Dikha, atau Dika (11 tahun), mempopulerkan tren global bertajuk aura farming yang kini diikuti atlet kelas dunia dan publik internasional.

Dengan mengenakan busana tradisional serba hitam dan kacamata hitam, Dika tampil memukau sebagai “anak coki” — penari di ujung perahu dalam lomba pacu jalur, tradisi khas masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Gerakan berirama tangan dan tubuhnya yang santai namun karismatik membuatnya dijuluki “petani aura ulung” oleh warganet.

Video Dika yang pertama kali diunggah ke TikTok oleh akun Lensa Rams pada Januari 2025 kini telah ditonton jutaan kali. Meski rekaman itu berasal dari perlombaan Pacu Jalur Agustus tahun lalu, keviralan terjadi dalam beberapa pekan terakhir, setelah para selebritas dunia mulai menirunya.

Nama-nama besar seperti klub sepak bola Paris Saint-Germain (PSG), bintang NFL Travis Kelce, hingga pemain Timnas AS Diego Luna ikut ber-aura farming ala Dika sebagai selebrasi gol.

“Ini luar biasa. Hari ini, hampir semua orang membuka mata terhadap budaya Riau, khususnya Pacu Jalur,” kata Gubernur Riau Abdul Wahid. Atas prestasinya, pemerintah Provinsi Riau menobatkan Dika sebagai Duta Pariwisata Riau dan memberikan beasiswa pendidikan senilai Rp20 juta.

Sementara itu, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, turut memberikan apresiasi secara langsung dengan menerima Dika di Jakarta pada Rabu (16/7/2025).

Fadli menyebut Pacu Jalur telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak 2015 dan merupakan simbol kebudayaan sungai yang telah hidup sejak abad ke-17.

“Tradisi ini selalu menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kuansing, tidak hanya dalam lomba tapi juga perayaan hari besar Islam dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia,” ujar Fadli.

Pacu Jalur adalah lomba perahu tradisional yang digelar setiap bulan Agustus, melibatkan perahu panjang mirip kano dengan puluhan awak, termasuk seorang anak coki yang menari untuk menyemangati pendayung.

Dika, yang telah tampil sebagai anak coki sejak usia 9 tahun, kini menjadi ikon baru tradisi tersebut. Saat diwawancara usai pertemuannya dengan Menteri Kebudayaan, Dika menyampaikan rasa bahagianya, “Saya senang karena saya sudah viral di seluruh dunia.”

Menurut Pemerintah Daerah, Dika dipastikan akan kembali mengikuti perlombaan Pacu Jalur pada Agustus mendatang, kali ini bukan hanya sebagai anak coki, tetapi sebagai simbol budaya Riau yang menembus batas negara dan generasi.[]

Editor : Yurisman
Tutup