Tanwir Ayubi, Korban Penipuan TKI di Kamboja, Akhirnya Pulang ke Bener Meriah
INISIATIF.CO, Bener Meriah – Setelah melewati perjalanan panjang dan penuh cobaan, Tanwir Ayubi, warga Kenawat Redelong, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, akhirnya tiba kembali di kampung halamannya pada Sabtu pagi (12/7/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.
Tanwir merupakan korban penipuan oleh oknum perekrut tenaga kerja ilegal di Kamboja. Kepulangannya ke Indonesia menjadi kabar menggembirakan bagi keluarga dan masyarakat setempat.
“Alhamdulillah, Tanwir sudah sampai di Tanoh Tembuni, Kenawat Redelong. Ia berangkat dari Medan pukul 22.00 WIB dan tiba pagi ini,” kata Yusradi Usman al-Gayoni, inisiator World Gayonese Community, saat dikonfirmasi dari London, Inggris, seperti fi kutip rri.co.id, Minggu (13/7/2025)
Yusradi menjelaskan, Tanwir meninggalkan Phnom Penh International Airport, Kamboja pada Kamis malam (10/7/2025) pukul 19.40 WIB, kemudian transit di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Malaysia.
Dari KLIA, ia melanjutkan perjalanan menuju Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat (11/7/2025) pukul 06.35 WIB.
“Saya menelpon Tanwir setelah Shalat Tahajud, pukul 01.47 dini hari waktu London, untuk memastikan apakah sudah tiba di Indonesia. Alhamdulillah, saat itu dia sedang berada di Bandara Kualanamu,” ujar Yusradi.
Menurut Yusradi, kondisi fisik dan mental Tanwir cukup mengkhawatirkan usai pengalaman pahit yang dialaminya di luar negeri. Untuk itu, ia menyarankan agar Tanwir beristirahat sejenak sebelum kembali beraktivitas.
“Penting baginya untuk memulihkan kondisi fisik dan psikologis setelah melewati masa-masa sulit,” imbuhnya.
Selain itu, Yusradi juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, Tanwir dijadwalkan akan bertemu dengan Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah sebagai bentuk apresiasi atas bantuan dan fasilitasi pemerintah daerah dalam proses kepulangannya dari Kamboja hingga ke tanah air.
Kepulangan Tanwir menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap tawaran kerja luar negeri yang tidak resmi. Pemerintah daerah dan komunitas diaspora Gayo diharapkan terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, agar tidak mudah tergiur iming-iming kerja dengan gaji besar tanpa melalui prosedur yang jelas.[]