Ramadhan

Susoh dan Blangpidie Kembali Krisis Air Bersih, Warga Minta Pemkab Benahi Perumda Tirta Abdya

Foto kolase INISIATIF.CO

INISIATIF.CO, Blangpidie – Warga di Kecamatan Susoh dan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), kembali menghadapi krisis air bersih. Terhentinya distribusi air selama 3-4 hari pascahujan deras menjadi keluhan utama masyarakat setempat.

Masalah ini semakin diperparah dengan bocornya pipa yang menjadi “langganan bulanan” dan genangan air di sekitar sudut jalan setiap kali hujan turun. Kondisi ini membuat warga semakin frustrasi atas pelayanan Perumda Tirta Abdya.

Sejumlah warga mengeluhkan lambannya respons petugas Perumda Tirta Abdya dalam menangani masalah air bersih. Salah seorang warga Gampong Pente Pirak, Kecamatan Susoh, mengungkapkan bahwa laporan mereka sering kali harus melewati proses administrasi yang berbelit-belit sebelum diteruskan ke teknisi lapangan.

“Petugas di lapangan selalu slow respon. Laporan harus masuk ke kantor dulu, baru orang kantor kasih perintah. Kalau tidak, ya tetap tidak ada tindakan,” ujar seorang warga Susoh, Zaini kepada INISIATIF.CO, Senin (7/4/2025).

Pihak Perumda Tirta Abdya mengakui adanya kendala serius pada Instalasi Pengolahan Air (IPA). Salah satu contohnya adalah pompa di IPA Blangpidie yang terhenti akibat tersumbat oleh material dari sungai, menyusul tingginya tingkat kekeruhan air setelah banjir. Kondisi tersebut membuat produksi air bersih menjadi sangat terbatas.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Produksi terganggu akibat kekeruhan air baku yang sangat tinggi. Saat ini, tim teknik kami terus berupaya melakukan pemeliharaan agar distribusi bisa kembali normal,” tulis petugas Perumda Tirta Abdya menjawab keluhan warga di grup whatsapp Info PDAM IKK Wilayah I Blangpidie-Susoh.

Namun demikian, warga menilai bahwa masalah ini bukan hanya disebabkan oleh faktor alam, melainkan juga lemahnya manajemen internal Perumda Tirta Abdya. Mereka menyoroti kurangnya koordinasi antarbagian dan minimnya tenaga ahli yang dapat merespons keluhan secara cepat.

“Manajemen Perumda Tirta Abdya kacau. Koordinasi antarpegawai kurang, teknisi di lapangan lambat, dan kami warga yang jadi korban,” sebut M. Ilham warga kecamatan Blangpidie.

Layanan aduan Perumda Tirta Abdya juga menjelaskan bahwa pihaknya hanya bertugas sebagai penerima dan penyampai informasi aduan pelanggan kepada bagian terkait. Mereka mengaku tidak memiliki kewenangan untuk langsung memerintahkan teknisi lapangan agar segera bekerja.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami hanya menyampaikan informasi aduan pelanggan ke bagian terkait. Kami tidak punya kewenangan untuk memberi perintah langsung kepada teknisi. Mohon dimaklumi, kami punya tugas masing-masing,” tulis layanan Perumda Tirta Abdya.

Warga berharap Perumda Tirta Abdya dapat segera menyelesaikan permasalahan ini secara menyeluruh, mulai dari perbaikan manajemen hingga peningkatan penanganan teknis yang lebih cepat dan efektif. Mereka menekankan bahwa air bersih adalah kebutuhan mendasar yang tidak bisa ditunda.

“Kami butuh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Jangan hanya minta maaf terus tanpa ada solusi konkret. Untuk itu kami meminta Pemkab segera membenahi manajeman Perumda Tirta Abdya, supaya peristiwa serupa tidak terjadi lagi kemudian hari,” tegas Zaini.

Dengan musim hujan yang diperkirakan masih akan terus berlangsung, masyarakat khawatir bahwa masalah ini akan terus berulang jika tidak ada langkah nyata dari Perumda Tirta Abdya.[]

Editor : Yurisman
Tutup