Solar Semakin Langka di Abdya, DPRK Ingatkan Pemerintah Jangan Tutup Mata
INISIATIF.CO, Blangpidie – Krisis ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) semakin meresahkan. Hampir setiap hari, antrean panjang kendaraan terlihat di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Para sopir angkutan umum dan nelayan terpaksa menunggu berjam-jam, bahkan sering pulang dengan tangan kosong. Situasi ini tidak hanya menyiksa masyarakat, tetapi juga melumpuhkan roda perekonomian daerah.
Wakil Ketua I DPRK Abdya, Tgk Mustiari, dengan tegas mengecam kondisi tersebut. Ia menegaskan pemerintah daerah dan Pertamina tidak boleh terus berdiam diri menyaksikan kesengsaraan masyarakat.
“Hampir setiap pekan masyarakat datang mengadu. Sopir angkutan menjerit, nelayan pun tidak bisa melaut karena solar kosong. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi pemerintah daerah jangan tutup mata!” kata Mustiari, Selasa (9/9/2025)
Menurutnya, kelangkaan solar subsidi bukan persoalan sepele. Pemerintah dan pihak terkait harus segera mencari solusi konkret. Ia mendesak agar pengawasan distribusi diperketat, sehingga solar benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak.
“Kita tidak boleh membiarkan solar ini bocor ke pihak yang tidak berhak. Kalau memang jatah untuk Abdya kurang, DPRK siap membantu pemerintah untuk menyuarakan ke Pertamina agar ditambah. Tapi kalau ini hanya persoalan lemahnya pengawasan, maka pemerintah dan pihak terkait harus segera bertindak tegas,” tegas politisi Partai Aceh itu.
Lebih lanjut, ia memperingatkan agar masyarakat tidak ikut memperkeruh keadaan dengan melakukan penimbunan maupun penyalahgunaan solar bersubsidi. Menurutnya, bila masalah ini terus dibiarkan, dampaknya akan langsung menghantam masyarakat kecil.
“Nelayan butuh solar untuk melaut, sopir angkutan butuh solar untuk mencari nafkah. Kalau persoalan ini tidak segera diselesaikan, maka ekonomi masyarakat Abdya akan semakin terpuruk. Ini krisis, dan harus segera ditangani serius,” tutupnya dengan nada keras.
Pantauan di lapangan menunjukkan, sejumlah SPBU di Abdya seperti SPBU Alue Ara (Babahrot), SPBU Pante Pirak (Susoh), dan SPBU Keude Paya (Blangpidie) kerap dipadati antrean panjang kendaraan, meski stok solar sangat terbatas. Kondisi ini menambah panjang daftar keluhan masyarakat yang menuntut pemerintah hadir dengan solusi nyata.[]