Ramadhan

Senator Haji Uma Komitmen Kawal Kasus Pembunuhan Imam di Aceh Utara

Haji Uma mendatangi rumah almarhum Hasfiani alias Imam (35), warga Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. (Foto/RRI/Saifullah).

INISIATIF.CO, Aceh Utara – Senator asal Aceh, H. Sudirman, yang akrab disapa Haji Uma, menegaskan komitmennya untuk mengawal kasus pembunuhan Hasfiani alias Imam (35), warga Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.

Imam, seorang agen mobil, menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum prajurit TNI AL berinisial DI, berpangkat Kelasi Dua (KLD).

Jasad korban ditemukan dalam kondisi terbungkus karung di kawasan Gunung Salak, Nisam Antara, pada Senin, (17/3/2025).

Sebagai anggota Komite I DPD RI yang membidangi hukum dan keamanan, Haji Uma menyatakan bahwa kedatangannya ke rumah duka bertujuan untuk mengevaluasi langkah-langkah advokasi yang diperlukan oleh keluarga korban.

“Sebelumnya, pihak keluarga telah menyurati saya untuk meminta dukungan advokasi terkait pendampingan hukum. Insya Allah, kita akan mencari pengacara sesuai permintaan keluarga, apakah nantinya pengacara ini akan terlibat dalam pembelaan kasus atau hanya mengawasi jalannya persidangan. Yang penting, kita sudah mempersiapkan langkah-langkah advokasi,” kata Haji Uma dilansir rri.co saat berkunjung ke rumah almarhum, Jumat (28/3/2025).

Lebih lanjut, Haji Uma menegaskan bahwa sebagai anggota Komite I DPD RI yang merupakan mitra kerja TNI, ia juga meminta Panglima TNI untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prajurit TNI.

Kasus di Aceh Utara ini menambah daftar panjang tindak kekerasan dan pembunuhan oleh oknum TNI, khususnya TNI AL, terhadap warga sipil.

“Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi masyarakat mengenai penegakan hukum di institusi TNI, khususnya TNI AL. Evaluasi terhadap mekanisme penegakan hukum di lingkungan militer sangat penting agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.

Menurut Haji Uma, ada dua aspek utama yang perlu dievaluasi dalam kasus ini, yaitu mekanisme hukum di lingkungan militer dan hak-hak korban dalam memperoleh keadilan.

“Kita juga sudah bertemu langsung dengan Komandan Lanal Lhokseumawe, Kolonel Laut (P) Andi Susanto. Beliau berjanji bahwa pelaku akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan penanganan kasus ini akan dilakukan secara terbuka dan transparan kepada publik,” pungkasnya.[]

Editor : Ikbal Fanika
Tutup