Semarak HUT ke-80 RI, Warga Geulumpang Payong Meriahkan Agustusan dengan Lomba Tradisional
INISIATIF.CO, BLANGPIDIE – Dentum semangat kemerdekaan mulai terasa di Desa Geulumpang Payong, Kecamatan Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya). Di lapangan depan kantor desa, Sabtu sore, (16/8/2025), warga berbondong-bondong datang. Panitia sibuk menyiapkan perlombaan, dan menata arena lomba yang akan mengisi perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
Anak-anak menjadi yang paling tidak sabar. Mereka berlarian mencoba lintasan, jatuh bangun, namun tertawa lepas. “Perlombaan ini seru, Bang. Kalau kalah, gengsi juga,” kata Andre, seorang seorang warga, sembari tersenyum.
Di antara aneka lomba tradisional, tangkap bebek menjadi primadona. Dua ekor bebek dilepas di arena, sementara peserta ditutup matanya lalu dibiarkan mengejar dengan tangan kosong. Riuh suara penonton memecah udara sore. Ada yang jatuh menubruk sesama peserta, ada pula yang tergelincir di tanah basah.
“Yang penting seru, bebeknya nomor dua,” celetuk seorang warga, disambut tawa berderai.
Keuchik Geulumpang Payong, Khairuddin, menegaskan bahwa perayaan Agustusan bukan sekadar hiburan. “Lomba dan permainan tradisional adalah cara mempererat kebersamaan. Kita ingin suasana 17 Agustus benar-benar dirasakan semua orang, bukan hanya sebatas seremonial,” ujarnya.
Hari puncak jatuh pada Minggu, 17 Agustus. Seusai upacara bendera di tingkat kabupaten, panitia akan menggelar undian doorprize. Hadiah utamanya, sebuah mesin cuci. Selain itu ada dua unit sepeda, dispenser, kipas angin, blender, setrika, hingga paket sembako.
Menurut Khairuddin, seluruh hadiah doorprize diperoleh dari swadaya warga, dukungan swasta, dan donatur. Sementara Dana Desa sebesar Rp10 juta, yang bersumber dari Dana Pemuda dan PHBN digunakan untuk atribut dan perlombaan.
“Untuk doorprize, murni hasil kebersamaan masyarakat. Alhamdulillah, banyak yang berpartisipasi,” katanya.
Semua warga yang hadir berhak mendapatkan kupon undian gratis. “Siapa saja bisa asalkan warga Geulumpang Payong, mulai dari petani, pedagang, sampai anak sekolah. Siapa tahu pulang bawa sepeda atau mesin cuci,” tambah Khairuddin.