ANTINARKOBA

Sekolah Lansia “Muda Sebaya” Resmi Dibuka di Lampulo, Wujud Nyata Kepedulian terhadap Usia Senja

Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, berfoto bersama para lansia dan tamu undangan usai meresmikan Sekolah Lansia “Muda Sebaya” di Gampong Lampulo, Rabu 16 April 2025. (Foto Humas Pemko Banda Aceh).

INISIATIF.CO, Banda Aceh – Suasana hangat dan penuh semangat terpancar dari wajah para warga lanjut usia (lansia) di Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, saat mereka secara resmi memiliki wadah khusus untuk belajar, berkegiatan, dan berkembang.

Sekolah LansiaMuda Sebaya” diresmikan oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, Rabu (16/4/2025), sebagai bagian dari upaya pemerintah mewujudkan kota yang ramah lansia.

Peresmian berlangsung meriah dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, seperti Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Safrina Salim, Kepala DPMG Muhammad Syaifudin Ambia, Staf Ahli Wali Kota Iskandar, Camat Kuta Alam Ria Jelmanita, perwakilan Disdikbud, Forkopimcam, dan Keuchik Lampulo Alta Zaini.

Simbolisasi peresmian dilakukan dengan pemasangan tanda peserta kepada dua orang lansia yang terdaftar sebagai siswa.

Dalam sambutannya, Afdhal menegaskan bahwa Sekolah Lansia bukan sekadar ruang berkumpul, melainkan wadah penguatan kapasitas bagi para lansia untuk tetap aktif secara fisik dan mental.

“Sekolah ini bukan sekadar tempat berkumpul, tetapi pusat penguatan kapasitas bagi para lansia. Melalui kegiatan senam, pengajian, pelatihan keterampilan, hingga edukasi kesehatan, para lansia dapat tetap aktif, sehat secara fisik dan mental, serta merasa lebih berguna di usia senja,” ujar Afdhal.

Ia juga menekankan pentingnya penghormatan terhadap orang tua sebagaimana diajarkan dalam Islam, khususnya dalam Surat Al-Isra ayat 23, dan mendorong keluarga serta masyarakat untuk terus memberi ruang bagi para lansia agar tetap merasa berharga dan berdaya.

Menurut data terbaru, jumlah lansia di Banda Aceh mencapai 21.083 jiwa atau 8,02% dari total populasi. Angka ini menjadi dasar penting dalam penyusunan kebijakan yang menyentuh langsung kesejahteraan kelompok usia lanjut.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, menjelaskan bahwa pendirian Sekolah Lansia mengacu pada UU Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia dan merupakan bagian dari pendekatan pendidikan sepanjang hayat.

“Melalui tujuh dimensi lansia tangguh dari sisi spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial, profesional vokasional, dan lingkungan. Kami ingin lansia tetap berdaya dan berkontribusi bagi keluarga, masyarakat, dan negara,” jelas Safrina.

Antusiasme juga datang dari Keuchik Lampulo, Alta Zaini. Ia menyebut Sekolah Lansia ini sebagai bukti bahwa Gampong Lampulo tidak tertinggal dalam inovasi sosial. Dari 60 pendaftar, hanya 25 orang yang bisa diterima karena keterbatasan anggaran, namun ia memastikan program ini akan terus dikembangkan.

“Bahkan, para lansia akan diajak mengikuti kegiatan outdoor, wisata, hingga pelatihan wirausaha seperti membuat keumamah dan abon ikan,” ungkap Alta.

Dengan bergabungnya “Muda Sebaya” sebagai sekolah lansia ke-11 di Banda Aceh, komitmen kota dalam menciptakan ruang tumbuh dan dukungan untuk warga lanjut usia semakin nyata. Program ini tidak hanya menambah nilai edukatif, tetapi juga menjadi simbol pengakuan terhadap kontribusi lansia dalam pembangunan masyarakat.[]

Editor : Ikbal Fanika
Tutup