Sekda Aceh Ingatkan Bahaya Keuangan Ilegal: Jangan Tergoda Janji Manis
INISIATIF.CO, Banda Aceh — Penjabat Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Aceh, M Nasir, mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap maraknya aktivitas keuangan ilegal seperti pinjaman online (pinjol) ilegal, investasi bodong, dan judi daring.
Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan sosialisasi literasi keuangan yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Selasa, (8/7/2025).
Dalam kegiatan yang menyasar puluhan nasabah perempuan dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) itu, M Nasir menekankan pentingnya literasi keuangan sebagai benteng pertahanan ekonomi keluarga dan masyarakat dari jebakan keuangan ilegal.
“Dampaknya tidak hanya merugikan secara materi, tapi juga bisa menimbulkan luka batin, kehancuran kepercayaan diri, bahkan ketidakharmonisan dalam keluarga. Oleh karena itu, langkah edukatif yang dilakukan OJK Aceh hari ini adalah bentuk pencegahan yang sangat bijak, dan patut kita dukung bersama,” kata Sekda Aceh M Nasir.
Ia menilai pemilihan perempuan sebagai peserta utama dalam sosialisasi tersebut sangat tepat, mengingat perempuan kerap menjadi sasaran empuk berbagai modus penipuan keuangan, termasuk pinjol ilegal, investasi bodong, dan skema money game.
“Jika memang ada kebutuhan untuk memperoleh dukungan permodalan atau pembiayaan usaha, gunakanlah jalur-jalur yang sah dan aman yang berada dalam pengawasan otoritas resmi seperti OJK dan BI. Jangan mudah tergoda oleh janji manis yang belum tentu berdasar,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala OJK Aceh, Daddy Peryoga, mengungkapkan bahwa tingkat pengaduan masyarakat terkait entitas ilegal di Aceh cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data layanan Kontak 157 OJK, sepanjang Mei 2025 tercatat 149 laporan masuk, dengan rincian 139 kasus pinjol ilegal dan 13 terkait investasi ilegal.
“Kami berharap, dengan sosialisasi ini, masyarakat bisa lebih terlindungi dan tidak menjadi korban selanjutnya. Terus tingkatkan literasi agar hanya menggunakan layanan keuangan yang sah, dan diawasi OJK,” ujar Daddy.
Melalui kegiatan ini, OJK bersama pemerintah daerah ingin memperkuat pemahaman masyarakat, khususnya kaum perempuan, agar lebih cermat dalam memilih mitra keuangan dan tidak terjebak janji manis dari pihak yang tak bertanggung jawab.
Sosialisasi literasi keuangan ini diharapkan tak hanya menjadi langkah edukatif, tetapi juga pencegahan efektif untuk menekan maraknya kejahatan keuangan digital yang terus berkembang.[]