HUT RI Ke 80

Santri Pesantren di Bireuen Diduga Dianiaya Senior, Orang Tua Sebut Pesantren Hanya Beri Rp400 Ribu

Seorang santri di Aceh diduga menjadi korban tindak kekerasan oleh seniornya di sebuah pesantren Bireuen. (Foto: ilustrasi/tebuireng.online).

INISIATIF.CO, Bireuen – Seorang santri berinisial FA (14), asal Kampung Pepanyungen Angkup, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, diduga mengalami tindak kekerasan fisik di lingkungan Pesantren Terpadu Al Muslim, Matang Geulumpang Dua, Peusangan, Kabupaten Bireuen.

Insiden yang terjadi pada malam hingga pagi hari itu meninggalkan luka serius bagi korban. FA disebut mengalami lebam di bagian wajah hingga sempat tidak sadarkan diri.

Korban kemudian dijemput oleh orang tuanya pada 26 Agustus 2025 dan langsung dibawa pulang ke kampung halaman. Namun, hingga empat hari setelah kejadian, pihak keluarga mengaku belum melihat adanya perhatian serius dari pihak pesantren maupun wali pelaku.

“Pihak pesantren hanya memberikan uang berobat sebesar Rp400 ribu. Setelah itu, tidak ada komunikasi atau perhatian lebih lanjut,” ungkap ayah korban, Muhammad Ikhwan, Sabtu (30/8/2025).

Menurut Ikhwan, pihak pesantren memang telah memberhentikan pelaku dari status santri serta melakukan mediasi bersama wali pelaku saat penjemputan anaknya. Namun, ia tetap merasa kecewa dengan sikap yang ditunjukkan pesantren.

“Anak saya masih terguncang, sementara kami juga tidak mendapat kepedulian lebih setelah kejadian ini,” tambahnya.

Kasus dugaan kekerasan terhadap FA kini menjadi perhatian publik, khususnya para wali santri di Aceh. Banyak pihak menilai, pesantren perlu memperketat pengawasan internal untuk mencegah kasus serupa terulang kembali.[]

Editor : Yurisman
inisiatifberdampak
Tutup