HUT RI Ke 80

Riduan, Bankir Asal Palembang yang Disebut Calon Kuat Dirut Bank Mandiri

iduan, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, digadang-gadang akan menduduki kursi Dirut menggantikan Darmawan Junaidi. RUPSLB akan menjadi penentu masa depan kepemimpinan bank pelat merah ini.(Foto: Infobanknews)

INISIATIF.CO, Jakarta – Bursa calon Direktur Utama Bank Mandiri mulai mengerucut. Dua nama yang paling santer diperbincangkan publik perbankan adalah Riduan, Wakil Direktur Utama (Wadirut) Bank Mandiri saat ini, dan Alexandra Askandar, Wadirut Bank Negara Indonesia (BNI).

Keduanya disebut-sebut menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Darmawan Junaidi, yang masa jabatannya sempat diperpanjang lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Maret 2025 lalu.

Namun, sejak Minggu malam (3/8/2025), nama Riduan semakin menguat di kalangan bankir sebagai calon orang nomor satu di bank plat merah terbesar di Indonesia itu. Sebelumnya, Alexandra juga santer disebut-sebut usai namanya mencuat ke publik sejak menjabat Wadirut Bank Mandiri.

Seluruh spekulasi ini diperkirakan akan berakhir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 4 Agustus 2025, pukul 09.00 WIB di Menara Mandiri, Jakarta. Dalam forum strategis tersebut, pemegang saham akan memutuskan susunan direksi baru Bank Mandiri, termasuk posisi direktur utama.

Namun demikian, sumber internal lainnya menyebut, bisa jadi RUPSLB hanya akan mengubah jajaran komisaris dan Darmawan Junaidi tetap dipertahankan sebagai Dirut Bank Mandiri.

“Daftar riwayat hidup calon pengurus perseroan yang akan diangkat tersedia paling lambat pada saat RUPSLB diselenggarakan sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan,” tulis manajemen Bank Mandiri dalam keterbukaan informasi, Sabtu (3/8/2025).

Di tengah isu perubahan kepemimpinan, kinerja Bank Mandiri tetap menunjukkan performa solid. Per Mei 2025, perseroan mencatatkan laba bersih bank only sebesar Rp19,65 triliun, tumbuh tipis 0,13 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Pertumbuhan laba ditopang oleh kinerja intermediasi yang kuat. Hingga akhir Mei 2025, portofolio kredit Mandiri mencapai Rp1.309,68 triliun, meningkat 13,63 persen secara yoy. Di sisi lain, pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK) ikut tumbuh 8,54 persen secara tahunan menjadi Rp1.405,8 triliun.

Dengan momentum itu, total aset Bank Mandiri juga terkerek naik dari Rp1.750,04 triliun pada Mei 2024 menjadi Rp1.922,57 triliun per Mei 2025, atau tumbuh 9,85 persen.

Siapa Riduan? Jejak Panjang Sang Kandidat Dirut

Lahir di Palembang pada tahun 1970, Riduan menamatkan pendidikan sarjana dan magister di Universitas Sriwijaya (Unsri). Kariernya di dunia perbankan dimulai sejak 1999 bersama Bank Mandiri. Dalam dua dekade terakhir, ia telah menempati berbagai posisi strategis di lingkungan bank pelat merah tersebut.

Tahun 2016–2017, ia dipercaya sebagai Regional CEO II Bank Mandiri yang membawahi wilayah Sumatera. Lalu pada 2017, Riduan naik posisi menjadi Senior Executive Vice President (SEVP) Middle Corporate Banking.

Tonggak penting kariernya terjadi pada Januari 2019, saat ia diangkat menjadi Direktur Komersial Banking, sebuah jabatan baru untuk memperkuat segmen kredit menengah Bank Mandiri.

Sebelum kembali ke Bank Mandiri, Riduan sempat menyeberang ke sektor pelayanan publik. Ia menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Investasi di BPJS Kesehatan selama periode 2013–2016.

Kini, Riduan disebut-sebut sebagai figur yang memiliki kombinasi ideal antara pengalaman panjang, pemahaman mendalam terhadap lanskap perbankan nasional, serta koneksi kuat di internal Mandiri.[]

Editor : Yurisman
inisiatifberdampak
Tutup