Header INS Spirit

Punya Venue Anggar Terbaik di Asia Tenggara, Aceh Siap Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Internasional

Fasilitas venue anggar di Banda Aceh mendapat pujian dari Pengurus Besar IKASI karena dinilai melampaui standar nasional dan siap menjadi tuan rumah kejuaraan internasional. (Foto: ANTARA).

INISIATIF.CO, Banda Aceh — Wakil Ketua IV Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Aceh, Zulfikar, ST, menegaskan bahwa kesiapan venue anggar di Aceh saat ini telah memenuhi bahkan melampaui standar nasional.

Ia menyebut fasilitas tersebut sebagai salah satu venue anggar terbaik di Asia Tenggara, dan siap menjadi tuan rumah kejuaraan nasional hingga internasional.

“Untuk kesiapan venue atau sarana prasarana anggar di Aceh, itu sudah sangat memadai. Bahkan Ketua Umum PB sendiri mengatakan bahwa venue anggar di Aceh merupakan yang terbaik di Asia Tenggara,” ujar Zulfikar, Jumat (10/10/2025).

Menurut Zulfikar, keberadaan fasilitas bertaraf tinggi ini menjadi momentum penting bagi Aceh untuk mendorong prestasi atletnya ke level lebih tinggi.

“Dengan fasilitas yang ada ini, sudah saatnya kita berbenah dan memandang jauh ke depan untuk peningkatan prestasi,” tambahnya.

Selain infrastruktur, IKASI Aceh juga fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kepelatihan dan perwasitan. Saat ini, empat orang pelatih dan wasit terbaik asal Aceh telah dikirim mengikuti pelatihan di Solo, Jawa Tengah.

“Kami terus berupaya meningkatkan kompetensi pelatih dan wasit, baik di tingkat daerah maupun nasional,” jelas Zulfikar.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem olahraga anggar Aceh agar semakin kompetitif di tingkat nasional dan internasional.

Menanggapi peluang menjadi tuan rumah kejuaraan internasional, Zulfikar menyebut Aceh sudah mengambil langkah konkret melalui penyelenggaraan Indonesia Open Fencing Championship 2025.

“Kalau bicara internasional, sebenarnya kita sudah memulainya. Indonesia Open 2025 merupakan event internasional, meski peserta mancanegara masih terbatas karena jadwal yang berdekatan dengan turnamen wajib dunia. Tapi kami optimistis event ini akan berkembang menjadi agenda resmi internasional,” ungkapnya.

Keberhasilan penyelenggaraan sejumlah event besar sebelumnya, seperti PON XXI Aceh–Sumut, menjadi modal penting bagi Aceh untuk memperkuat reputasinya sebagai pusat pengembangan olahraga anggar di Indonesia.

“Kita akan terus berupaya agar Indonesia Fencing Open menjadi agenda resmi PB IKASI dan menjadikan Aceh sebagai tuan rumah tetap,” pungkas Zulfikar.[]

Editor : Yurisman
inisiatifberdampak
Tutup