Program RTLH Abdya, Rumah Janda Miskin di Lembah Sabil Segera Dibangun Ulang
INISIATIF.CO, Blangpidie – Subuh belum sepenuhnya terang ketika Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Safaruddin, melangkah keluar dari Masjid Jami’ Gampong Meunasah Sukon, Kecamatan Lembah Sabil, Jumat (20/6/2025).
Dalam balutan kesederhanaan Safari Subuh berjamaah yang rutin ia jalani, terselip langkah nyata menyentuh kehidupan rakyat kecil. Kali ini, perhatiannya tertuju pada Hasmawati (45), seorang janda miskin yang tinggal bersama dua anak yatim dan ibunya yang telah lanjut usia.
Setelah berjamaah bersama warga, Bupati Safaruddin menyempatkan diri meninjau langsung rumah Hasmawati. Kondisinya memperihatinkan. Dinding rumah lapuk, atap bocor, dan lantai tanah menjadi saksi bisu kehidupan yang dililit kesederhanaan, bahkan kekurangan.
“Hampir setiap agenda Safari Subuh, kita sempatkan meninjau rumah warga. Jika memang perlu dibantu, tentu akan kita upayakan agar bisa lebih layak untuk ditempati bersama keluarga,” ujar Bupati.
Hasmawati bukan hanya simbol ketegaran, tapi juga potret realitas sosial di pinggiran Abdya. Setiap hari ia bekerja serabutan demi menghidupi keluarga kecilnya. Tak ada penghasilan tetap, namun senyumnya tetap terjaga, meski terkadang terselip harap yang nyaris padam.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Saya tak menyangka akan dibantu langsung oleh Pak Bupati. Rumah ini memang sudah lama rusak, atap bocor, dinding pun banyak yang lapuk,” ucap Hasmawati lirih, dengan mata berkaca-kaca.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Safaruddin tak tinggal diam. Ia meminta Kepala Sekretariat Baitul Mal Abdya, Ustaz Iin Supardi, yang turut mendampinginya, untuk segera melakukan proses verifikasi dan validasi dokumen agar bantuan bisa segera direalisasikan melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
“Semua berkas tetap harus dilengkapi. InsyaAllah, rumah ini akan kita bantu bangun sesuai mekanisme yang berlaku. Kepemimpinan Safaruddin-Zaman Akli terus komit memperbaiki rumah warga yang tidak layak huni,” tegas Bupati.
Safari Subuh tidak hanya menjadi ruang spiritual, tetapi juga pintu masuk kepedulian sosial di masa kepemimpinan Bupati Safaruddin. Komitmennya terhadap fakir miskin, janda tua, anak yatim, dan kaum marginal bukan sekadar wacana. Ia menjadikannya langkah nyata, dari masjid ke lorong sempit, dari doa ke aksi.
Salman, Keuchik Gampong Meunasah Sukon, menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian yang tulus dari Pemkab Abdya.
“Sebuah keberkahan untuk Hasmawati. Ia janda miskin, hidup dalam keterbatasan, tapi hari ini mendapat perhatian langsung dari pimpinan daerah. Ini bentuk nyata kepedulian,” ujarnya.
Di hadapan seratusan jamaah yang hadir, Bupati Safaruddin tak lupa menyampaikan tausiah singkat selepas Subuh. Dalam pesannya, ia mengajak masyarakat untuk menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan dan menjauhi sifat dengki.
“Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai. Di balik ujian hidup ada hikmah yang membuat kita lebih sabar, kuat, dan bersyukur,” ungkapnya penuh makna.
Safari Subuh bukan sekadar agenda seremonial. Di tangan seorang pemimpin dengan jiwa sosial seperti Safaruddin, ia menjadi momentum yang membumikan nilai kepemimpinan sejati; hadir, mendengar, dan membantu.[]