Profil Gus Irfan Yusuf, Menteri Haji dan Umrah Pertama RI dan Cucu Pendiri NU
INISIATIF.CO, Jakarta – Sejarah baru tercatat dalam perjalanan birokrasi Indonesia. Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) sebagai Menteri Haji dan Umrah pertama dalam sejarah Indonesia. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025), bersamaan dengan tiga menteri lain dalam reshuffle Kabinet Merah Putih.
Sebelumnya, Gus Irfan menjabat sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) sebelum lembaga tersebut ditingkatkan statusnya menjadi kementerian.
Kementerian baru ini hadir setelah DPR RI mengesahkan RUU Perubahan Ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Keputusan itu menandai transformasi besar, di mana penyelenggaraan haji dan umrah kini ditangani langsung oleh kementerian khusus.
Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menjelaskan, lembaga ini akan menjadi sistem one stop service yang mengoordinasikan seluruh urusan haji dan umrah di bawah satu atap.
“Semua infrastruktur dan sumber daya manusia penyelenggara haji akan menjadi bagian dari Kementerian Haji dan Umrah,” tegas Marwan.
Dalam prosesi pelantikan, Presiden Prabowo membacakan sumpah jabatan yang diikuti para menteri baru.
“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan sebaik-baiknya…,” ucap Gus Irfan dan para menteri lainnya lantang.
Profil Gus Irfan: Cucu Pendiri NU
Gus Irfan lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 24 April 1962. Ia merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari. Sejak lama ia aktif di dunia pesantren, khususnya di Pondok Pesantren Tebuireng, tempat ia menjabat sebagai Sekretaris Umum sejak 1989.
Ia menempuh pendidikan sarjana dan magister di Universitas Brawijaya, lalu menuntaskan program doktoral bidang manajemen pendidikan Islam di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada Februari 2025.
Selain di dunia pendidikan, Gus Irfan juga aktif di organisasi, termasuk sebagai Wakil Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU).
Di ranah politik, Gus Irfan merupakan kader Partai Gerindra. Ia pernah menjadi juru bicara tim pemenangan Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019 dan terpilih sebagai anggota DPR RI Dapil Jawa Timur VIII pada Pemilu 2024. Namun, jabatannya di parlemen hanya berlangsung tiga pekan karena ia dipercaya menjadi Kepala BP Haji pada 22 Oktober 2024.
Pengalamannya di BP Haji inilah yang membuat Presiden Prabowo menunjuknya sebagai Menteri Haji dan Umrah.
Transformasi BP Haji menjadi kementerian dipandang sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan jemaah. Kementerian Haji dan Umrah akan menangani berbagai kebutuhan, mulai dari akomodasi, konsumsi, transportasi, layanan kesehatan, hingga digitalisasi layanan sesuai perkembangan teknologi dan regulasi di Arab Saudi.
Pelantikan Gus Irfan sekaligus menandai babak baru tata kelola ibadah haji di Indonesia. Publik menaruh harapan besar agar kementerian ini mampu memberikan layanan terbaik bagi jemaah dan memastikan ibadah berjalan dengan lancar, aman, dan bermartabat.[]