HUT RI Ke 80

Prof Syamsul Rijal: Ma’had Aly Benteng Intelektual dan Penjaga Peradaban Islam

Prof Dr Syamsul Rijal MAg, Ketua Prodi S3 Studi Islam Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh, saat menyampaikan kuliah umum di Ma’had Aly Darul Munawwarah, Pidie, Rabu (3/9/2025). Ia menegaskan peran strategis Ma’had Aly sebagai pilar reproduksi intelektual dan penjaga peradaban Islam. (Foto untuk INISIATIF.CO).

INISIATIF.CO, Banda Aceh — Ketua Program Studi S3 Studi Islam Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Syamsul Rijal MAg, menegaskan Ma’had Aly atau pesantren tinggi memiliki peran strategis sebagai pilar reproduksi intelektual sekaligus penjaga peradaban Islam.

“Fungsi utama Ma’had adalah mencetak ulama dan cendekiawan yang berilmu sekaligus berakhlak mulia. Dari sinilah peradaban Islam terus dijaga dan direproduksi,” kata Syamsul dalam kuliah umum di Ma’had Aly Darul Munawwarah, Aceh, Rabu (3/9/2025).

Menurutnya, Ma’had bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga pusat kebudayaan dan sosial umat. Berbeda dengan sekolah modern, Ma’had menekankan penguasaan kitab klasik, sanad ilmu, serta pembinaan akhlak dan spiritualitas santri.

“Sanad ilmu menjadi jantung Ma’had. Keaslian pengetahuan Islam terjaga karena murid terhubung dengan guru-guru terdahulu hingga Rasulullah SAW,” ujarnya.

Ia menambahkan, Ma’had berperan sebagai “perpustakaan hidup” yang melestarikan manuskrip klasik, melahirkan karya baru, serta menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan kedalaman spiritual.

“Peradaban yang hanya mengejar materialisme akan rapuh. Ma’had hadir untuk menanamkan nilai moral, etika, dan kemanusiaan,” katanya.

Meski demikian, Syamsul mengingatkan pentingnya pembaruan kurikulum, integrasi teknologi, dan dukungan pembiayaan agar Ma’had tetap relevan.

“Ma’had menghadapi tantangan besar di era digital. Kurikulum dan metode pengajaran harus menyesuaikan kebutuhan kontemporer tanpa kehilangan akar tradisinya. Kolaborasi dengan lembaga pendidikan formal juga menjadi langkah penting,” tutur Syamsul.

Di akhir pemaparannya, alumni Dayah Mudi Mesra Samalanga ini menegaskan bahwa Ma’had harus mampu menjembatani masa lalu dan masa depan.
“Ma’had tetap berakar pada tradisi, tetapi juga harus hadir menjawab kebutuhan umat hari ini,” ucapnya.[]

Editor : Yurisman
inisiatifberdampak
Tutup