ANTINARKOBA

Prabowo di Hardiknas 2025: Pendidikan Penentu Bangsa Maju atau Tetap Miskin

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto (Foto: Pasha Yudha Ernowo/Youtube Kemendikdasmen)

INISIATIF.CO, Bogor – Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pendidikan sebagai fondasi utama kebangkitan bangsa.

Dalam pidato yang disampaikan secara daring dari Bogor dan disiarkan secara nasional, Jumat (2/5/2025), Presiden menyampaikan seruan keras dan strategi nyata untuk mempercepat transformasi pendidikan nasional.

“Pendidikan adalah penentu apakah bangsa ini akan menjadi negara maju atau tetap miskin,” tegas Presiden Prabowo.

Presiden menggarisbawahi bahwa anggaran pendidikan telah menjadi prioritas tertinggi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan alokasi lebih dari 22 persen. Meski demikian, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk jujur mengevaluasi efektivitas penyaluran dana tersebut.

“Kita masih melihat banyak sekolah rusak. Toilet cuma satu. Ini tanggung jawab semua, dari pemerintah pusat sampai daerah,” ujarnya lantang.

Saat ini, menurut Presiden, anggaran pendidikan hanya mampu memperbaiki sekitar 11 ribu dari total 330 ribu sekolah di Indonesia. Jika tidak ada percepatan, proses rehabilitasi sekolah bisa memakan waktu hingga tiga dekade, kondisi yang menurutnya tidak dapat diterima.

Sebagai solusi, pemerintah menggagas langkah efisiensi dan pengelolaan kekayaan negara secara bijak untuk mempercepat perbaikan infrastruktur pendidikan. Selain itu, Presiden Prabowo memperkenalkan program digitalisasi sekolah yang akan menjangkau seluruh pelosok negeri.

“Dalam satu tahun, semua sekolah akan memiliki layar interaktif (smart TV) untuk menayangkan pembelajaran dari para guru terbaik yang mengajar dari studio pusat,” jelasnya.

Inovasi ini, tambah Presiden, akan menjawab tantangan kekurangan guru spesialis, terutama di daerah-daerah terpencil. Pemerintah juga menyiapkan bantuan pendidikan bagi guru yang belum memiliki ijazah S1 atau D4, serta merencanakan kenaikan gaji hakim sebagai bagian dari peningkatan kualitas dan integritas sektor pendidikan dan hukum.

Tak hanya fokus pada pendidikan formal, Presiden juga menyoroti program “Makan Bergizi” yang telah menjangkau lebih dari 3 juta anak dan ditargetkan menyentuh 82,9 juta penerima manfaat pada November 2025. Program ini tidak hanya menjamin asupan gizi, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui perputaran uang yang diproyeksikan mencapai 400 hingga 500 persen.

Menutup pidatonya, Presiden menyerukan kerja cepat dan efisien untuk mengejar ketertinggalan bangsa.

“Bukan sekadar terbaik, tapi terbaik dan cepat. Bangsa lain berlari, kita tidak boleh jalan di tempat. Kita harus menjaga kekayaan kita, mengelolanya dengan jujur dan benar, agar bisa memberikan pendidikan terbaik untuk rakyat,” tandasnya.

Dalam semangat Hardiknas, Presiden Prabowo mengajak seluruh elemen masyarakat, dari guru, pejabat, buruh, nelayan, pengusaha, hingga pelajar—untuk bersatu membangun masa depan bangsa yang cerdas, bermartabat, dan sejahtera.[]

Editor : Ikbal Fanika
Tutup