Prabowo: 20 Juta Anak dan Ibu di Indonesia Sudah Nikmati Makan Bergizi Gratis
INISIATIF.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan capaian besar program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah menjangkau 20 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Program ini tak hanya menyasar anak sekolah, tetapi juga anak pra-sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.
“Anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui sudah menerima makan bergizi gratis setiap hari. Terima kasih Badan Gizi Nasional,” ujar Presiden Prabowo dalam Pidato Kenegaraan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Presiden secara khusus memberikan penghormatan kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana atas keberhasilan memimpin program ini. Dalam waktu tujuh bulan, MBG mampu mencapai angka 20 juta penerima manfaat—sebuah capaian yang di negara lain memakan waktu jauh lebih lama.
“Saya telah jumpa Presiden Brazil dan mantan Presiden Brazil. Brazil butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta makan bergizi gratis tiap hari,” ungkapnya.
Prabowo menegaskan, capaian ini menjadi bukti bahwa dengan kemauan kuat dan kerja sama seluruh pihak, Indonesia bisa menjalankan program besar dalam waktu singkat.
“Bangsa kita bila ada kehendak, banyak yang bisa kita kerjakan bersama,” katanya.
Namun, Presiden mengakui masih banyak tantangan di lapangan, terutama di aspek manajemen. Mulai dari pembangunan dapur, pengelolaan rantai pasok, hingga pelatihan manajer dan pelaksana di lapangan.
Selain BGN, Prabowo juga menyampaikan terima kasih kepada TNI-Polri, serta berbagai organisasi masyarakat seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan elemen lain yang ikut mendukung program MBG.
“Walau baru berjalan delapan bulan, hasil makan bergizi gratis mulai terasa. Angka kehadiran anak di sekolah meningkat, prestasi anak-anak di sekolah meningkat,” ucapnya.
Menurut Presiden, MBG kini memiliki 5.800 satuan pelayanan gizi di 38 provinsi. Program ini juga membuka 290 ribu lapangan kerja baru di sektor dapur penyedia makanan, serta melibatkan satu juta petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM.
Tak hanya berdampak pada gizi anak, MBG juga menjadi penggerak ekonomi desa melalui peningkatan permintaan bahan pangan lokal.[]