ANTINARKOBA

PPIH Aceh Minta Media Sajikan Kabar Haji dengan Menenangkan Hati Keluarga

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari. (Kemenag Aceh).

INISIATIF.CO, Banda Aceh – Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi dan Debarkasi Haji Aceh 1446 H/2025 M, Drs H Azhari MSi, menyampaikan pesan penting kepada para jurnalis yang meliput perjalanan haji tahun ini. Azhari meminta kepada media setempat untuk mengabarkan informasi dengan penuh empati, terutama saat menyampaikan berita duka maupun kondisi sakit jemaah.

Dalam konferensi pers yang berlangsung di Media Center Haji (MCH), Embarkasi Haji Aceh (BTJ), Jumat sore, 16 Mei 2025, Azhari menegaskan pentingnya menjaga ketenangan batin keluarga jemaah di kampung halaman.

“Kita bawakan informasi perhajian yang tidak mengejutkan keluarga jemaah. Ini tergantung cara rekan media mengemasnya agar lebih lembut,” ajaknya kepada para wartawan cetak dan elektronik yang hadir.

Azhari menekankan bahwa narasi yang dipilih media memiliki dampak psikologis besar bagi keluarga jemaah. Sebab, di tengah kerinduan dan kekhawatiran terhadap sanak saudara yang sedang menunaikan rukun Islam kelima, kabar apapun akan menjadi perhatian serius.

“Berita sakit atau jemaah meninggal dunia pun, jika disajikan dengan santun, akan mudah diterima keluarga atau masyarakat di Aceh,” katanya lagi.

Ia juga mengingatkan bahwa seluruh informasi seputar haji dapat diakses dari satu pintu resmi, yakni melalui Ketua PPIH Embarkasi Aceh, guna mencegah simpang siur informasi yang bisa memperkeruh suasana.

4.447 Jemaah Aceh Siap Berangkat, yang Tertua Berusia 100 Tahun

Dalam konferensi pers itu, Azhari turut menyampaikan bahwa Aceh akan memberangkatkan 4.447 orang melalui Embarkasi BTJ. Rinciannya: 4.402 jemaah dan 45 petugas. Sementara 24 jemaah lainnya merupakan mutasi dari provinsi lain.

Kuota haji reguler Aceh tahun ini terdiri dari 4.110 jemaah berdasarkan urutan porsi, 219 jemaah prioritas lanjut usia, 36 petugas PHD, dan 13 dari KBIHU. Hingga saat ini, 4.439 visa telah keluar, dan delapan lainnya masih dalam proses penggantian karena pembatalan.

Ada hal menarik dari sisi usia: jemaah tertua berasal dari Aceh Tengah, bernama Muhammad Dahlan, yang lahir pada 1925 dan kini genap berusia 100 tahun. Sedangkan jemaah termuda adalah Muhammad Walis Salikin dari Nagan Raya yang masih berusia 18 tahun.

Kloter pertama akan masuk ke Asrama Haji Banda Aceh pada Sabtu, 17 Mei 2025 pukul 08.00 WIB, terdiri dari 393 orang asal Banda Aceh. Setibanya di asrama, jemaah langsung mendapatkan layanan satu pintu (one stop service), mulai dari sarapan, penyerahan dokumen, pembagian kamar, hingga bimbingan manasik dan kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan juga menjadi perhatian utama, terutama bagi jemaah lanjut usia dan risiko tinggi (risti). Seluruh alur di Aula Jeddah telah dipersiapkan dengan tertib dan ramah, termasuk layanan pelepasan yang direncanakan akan dilakukan oleh Gubernur atau Wakil Gubernur Aceh.

“Seluruh bus yang antar jemaah ke bandara disediakan toilet,” ujar Azhari, memastikan kenyamanan perjalanan hingga ke Bandara SIM yang dijadwalkan take off pukul 07.25 WIB pada Ahad, 18 Mei 2025.

Lebih dari sekadar mengumumkan jadwal dan teknis keberangkatan, pesan Ketua PPIH menjadi pengingat bahwa di balik angka dan prosedur, ada rasa dan harapan yang tak boleh dilukai oleh kata-kata yang terburu-buru.

Dalam setiap laporan tentang haji, terutama saat menyangkut kondisi kritis atau wafatnya seorang jemaah, media diharap menjadi penyampai berita yang menyejukkan, bukan mengguncang.

Sebagaimana dikatakan Azhari di akhir konferensi pers bahwa living cost yang SAR 750 yang dikembalikan pada jemaah ialah biaya hidup jemaah selama di Tanah Suci.[]

Editor : Ikbal Fanika
Tutup