Politisi PKB Muhibpudin Dukung Mus Seudong Perjuangkan 2.000 Hektar Hutan Lindung Jadi HKm
INISIATIF.CO, Blangpidie — Dukungan terhadap perjuangan alih fungsi hutan lindung menjadi Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus mengalir. Kali ini datang dari politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhibpudin, yang menyatakan mendukung penuh langkah Wakil Ketua I DPRK Abdya, Tgk Mustiari (Mus Seudong), dalam memperjuangkan lahan seluas 2.000 hektare di kawasan Babahrot.
Menurut Muhibpudin, upaya Tgk Mustiari tidak semata bernuansa politik, tetapi menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, terutama eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) serta korban konflik masa lalu.
“Hal yang dilakukan Wakil Ketua I DPRK Abdya ini sangat mulia. Terlebih jika pengelolaannya diprioritaskan bagi eks kombatan GAM, korban konflik, tahanan politik, narapidana politik, serta masyarakat umum,” kata Muhibpudin melalui sambungan telepon WhatsApp, Jumat (22/8/2025).
Ia menilai perjuangan tersebut sejalan dengan butir-butir kesepakatan damai antara Pemerintah Indonesia dan GAM dalam MoU Helsinki 15 Agustus 2005, yang menegaskan penyediaan lahan bagi korban konflik sebagai bentuk pemulihan hak dan keadilan sosial.
Muhibpudin menambahkan, keberanian Tgk Mustiari memperjuangkan lahan itu patut diapresiasi. Ia berharap pemerintah pusat maupun provinsi memberi dukungan penuh agar proses alih fungsi hutan lindung ke HKm bisa segera terealisasi.
“Ini momentum besar. Jika terealisasi, maka lahan 2.000 hektare ini bisa menjadi sumber ekonomi baru sekaligus wadah rekonsiliasi nyata pasca konflik di Aceh,” ujarnya.
Perjuangan Panjang Eks Kombatan
Sebelumnya, harapan mantan kombatan GAM di Abdya untuk kembali mengelola lahan kian nyata. Sedikitnya 2.000 hektare hutan lindung di kawasan Babahrot diproyeksikan masuk skema HKm.
Rencana ini mengemuka dalam rapat di gedung DPRK Abdya, Kamis (21/8), yang dipimpin Tgk Mustiari atau Mus Seudong bersama jajaran Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah 013 Blangpidie. Pertemuan itu juga dihadiri panglima wilayah, panglima daerah, serta para mantan kombatan yang sejak lama memperjuangkan hak atas lahan.
“Insyaallah survei akan dilakukan pada 25–29 Agustus. Luas lahan yang akan ditinjau mencapai lebih dari 2.000 hektare,” ujar Mustiari yang juga Imum Tentara Wilayah 013 Blangpidie.
Kepala BKPH Blangpidie, Syukramizar, menyebut perjuangan membuka akses lahan ini sudah berlangsung lama, namun kerap terbentur regulasi. Kini, lewat Kelompok Tani Hutan (KTH) Seudong Rimba, peluang tersebut terbuka lebih lebar.
Selain manfaat ekonomi, program HKm juga diharapkan mampu menjaga kelestarian hutan. Sejumlah tanaman bernilai ekonomis seperti durian dan nangka rencananya akan dibudidayakan sesuai Peraturan Menteri LHK Nomor 9 Tahun 2021 tentang Perhutanan Sosial.
Panglima Wilayah 013 Blangpidie, H. Abdurrahman Ubit atau Panglima Do, menekankan pentingnya kebersamaan.
“Semoga perjuangan ini tidak sia-sia. Kita harus kompak agar cita-cita menyejahterakan anak-anak syuhada bisa terwujud,” kata Panglima Do.
Jika terealisasi, program HKm Abdya diyakini bakal menjadi titik balik transisi para eks kombatan GAM dari masa konflik menuju pembangunan ekonomi berbasis masyarakat.[]