HUT RI Ke 80

PM Houthi Tewas Diserang Israel, Pemimpin Houthi Ancam Tingkatkan Serangan Rudal dan Drone

Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, saat menyampaikan pidato yang menegaskan akan meningkatkan serangan rudal dan drone terhadap Israel setelah PM Houthi tewas akibat serangan udara Tel Aviv di Yaman. (Foto: Reuters).

INISIATIF.CO, Sanaa – Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, menegaskan kelompoknya akan meningkatkan serangan terhadap Israel, menyusul tewasnya Perdana Menteri (PM) pemerintahan Houthi, Ahmed Ghaleb Nasser Al-Rahawi, akibat serangan udara Tel Aviv di Yaman.

Dalam pernyataan resmi pada Minggu (31/8/2025), Al-Houthi menegaskan serangan Israel yang menewaskan Rahawi bersama sejumlah pejabat senior lain tidak akan melemahkan semangat kelompoknya. Ia bersumpah untuk terus “menargetkan Israel dengan rudal dan drone” sebagai bentuk perlawanan.

“Serangan terbaru tidak akan membuat kami mundur. Justru dalam beberapa hari mendatang akan ada keberhasilan tambahan dalam menggagalkan upaya musuh Israel untuk melakukan kejahatan terhadap rakyat kami atau menargetkan lembaga resmi serta kota-kota,” ujar Al-Houthi, dikutip dari siaran Al-Masirah TV, Senin (1/9).

Militer Israel mengonfirmasi telah melancarkan serangan udara di Sanaa, ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi, pada Kamis (28/8). Dalam serangan tersebut, Rahawi—yang merupakan pejabat paling senior Houthi—dinyatakan tewas. Serangan ini disebut sebagai balasan atas rentetan drone dan rudal Houthi yang menyasar wilayah Israel sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober 2023.

Israel menyebut aksi militernya ditujukan untuk melemahkan jaringan Houthi yang selama ini didukung oleh Iran.

Sejak perang Gaza meletus, Houthi telah melancarkan puluhan serangan drone dan rudal ke wilayah Israel. Mereka mengklaim aksi itu sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang menjadi korban gempuran militer Tel Aviv.

“Ini adalah bagian dari kewajiban kami membela Palestina,” tegas Al-Houthi dalam pidatonya.

Di sisi lain, sumber keamanan Yaman mengatakan kepada AFP bahwa otoritas Houthi telah menangkap puluhan orang di Sanaa dan beberapa wilayah lain pada Sabtu (30/8). Mereka diduga bekerja sama dengan Israel dalam melancarkan serangan udara terbaru.

Meski menghadapi tekanan militer, Al-Houthi memastikan kelompoknya tidak akan goyah. Ia bahkan menegaskan serangan balasan akan terus ditingkatkan sebagai perlawanan langsung terhadap Israel.[]

Editor : Ikbal Fanika
inisiatifberdampak
Tutup