ANTINARKOBA

Perkuat Dakwah Remaja Masjid, BKPRMI Temui Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh

Pengurus BKPRMI Kota Banda Aceh foto bersama Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad, usai audiensi membahas penguatan program remaja masjid dan Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI), Jumat 19 Juli 2025. (Foto: dok. BKPRMI Banda Aceh)

INISIATIF.CO, Banda Aceh – Dalam upaya memperkuat peran remaja masjid sebagai garda terdepan pembinaan generasi muda Islami, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Banda Aceh melakukan audiensi dengan Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad, di Gedung DPRK setempat, Jumat (19/7/2025).

Pertemuan ini menjadi forum strategis untuk membahas pengembangan program pembinaan generasi muda berbasis masjid, termasuk penguatan Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) dan Latihan Mujahid Dakwah (LMD) Tingkat 1, serta kebutuhan akan gedung sekretariat permanen sebagai pusat aktivitas BKPRMI.

Ketua Umum BKPRMI Banda Aceh, Bukhari, dalam presentasinya menggarisbawahi pentingnya dukungan konkret dari legislatif dan pemerintah kota untuk menunjang keberlanjutan program pembinaan. Ia menyebutkan dua aset kota yang potensial dijadikan sekretariat, yakni eks Gedung PDAM di Simpang Kodim dan gedung bekas Panti Asuhan Nirmala di Lampineung.

“Program unggulan kami saat ini adalah penguatan FASI, LMD 1, serta klinik kesehatan masjid sebagai wujud nyata kontribusi BKPRMI dalam pelayanan umat,” jelas Bukhari.

Ia juga mengungkapkan bahwa FASI tahun 2022 berhasil digelar berkat dukungan dana aspirasi dari anggota dewan, sedangkan tahun berikutnya dilakukan secara gotong royong oleh kader.

Menanggapi hal tersebut, Tuanku Muhammad menyampaikan apresiasi atas semangat juang BKPRMI dalam membina remaja masjid. Ia menegaskan bahwa FASI bukan sekadar event seremonial, tetapi harus dijadikan program strategis tahunan dalam agenda pembangunan karakter generasi muda di Banda Aceh.

“Saya sudah minta kepada Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) agar FASI tidak sekadar bergantung pada pokok pikiran (pokir) dewan, melainkan menjadi program tetap dalam anggaran dinas,” ujar politisi dari Partai Keadilan Sejahtera itu.

Namun, ia juga mengingatkan tantangan fiskal yang sedang dihadapi Pemerintah Kota Banda Aceh. “Saat ini kondisi anggaran cukup berat. Bahkan untuk MTQ pun mengalami pemangkasan dengan alasan efisiensi,” tambahnya.

Meski begitu, Tuanku Muhammad tetap mendorong agar ruang-ruang kreatif pembiayaan bisa dibuka, termasuk dengan pemanfaatan dana desa untuk mendukung Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (TKA), serta kolaborasi sponsor untuk membiayai pelatihan remaja masjid.

Ia juga mendorong BKPRMI untuk menjalin sinergi dengan Pemko Banda Aceh melalui program inovatif seperti Banda Aceh Akademi, sekaligus mengintensifkan komunikasi dengan Wali Kota terkait pemanfaatan aset sebagai sekretariat. Selain itu, ia menyarankan agar BKPRMI lebih aktif menggandeng perusahaan-perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

“Kolaborasi ini penting untuk memastikan keberlanjutan dakwah dan kaderisasi pemuda masjid di tengah tantangan zaman,” tegasnya.

Audiensi ini menandai langkah awal yang menjanjikan dalam memperkuat sinergi antara pemuda masjid dan DPRK Banda Aceh. Dengan dukungan semua pihak, BKPRMI diharapkan mampu menjadi lokomotif gerakan keislaman generasi muda yang tangguh, progresif, dan berdaya saing.[]

Editor : Yurisman
Tutup