ANTINARKOBA

Pergelaran TTG Aceh Ditutup, Anak Muda Abdya Ukir Prestasi Lewat Alat Pengusir Hama ‘Lampengeuh’

Lampengeuh, alat pengusir hama berbasis energi surya karya pemuda Abdya, berhasil mencuri perhatian dan meraih juara pertama di ajang GTTG Aceh 2025. (Foto untuk INISIATIF.CO).

INISIATIF.CO, Blangpidie – Langit Kecamatan Susoh malam itu tak sekadar dipenuhi sorotan lampu panggung, tetapi juga harapan yang berkobar dari semangat inovasi anak-anak muda Aceh Barat Daya (Abdya). Perhelatan Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTG) ke-26 tingkat Provinsi Aceh resmi ditutup oleh Bupati Abdya, Safaruddin, Sabtu (31/5/2025).

“Malam ini kita tutup sebuah rangkaian inspiratif. Tapi penutupan ini bukan akhir, melainkan langkah menuju babak baru,” ujar Safaruddin di hadapan peserta dan tamu undangan.

Sebagai tuan rumah GTTG tahun ini, Abdya tampil bukan hanya sebagai penyelenggara, tetapi juga penggerak teknologi yang menyentuh akar rumput. Lapangan Pulau Kayu yang menjadi pusat kegiatan, disulap menjadi etalase karya orisinal anak negeri, dari alat pertanian hingga teknologi ramah lingkungan.

Salah satu sorotan utama datang dari Stand Jamboe, ruang pamer inovasi Abdya yang nyaris tak pernah sepi pengunjung. Di sinilah Muhammad Fajil, pemuda 25 tahun asal Desa Gadang, tampil mencuri perhatian lewat ciptaannya yang dinamai Lampengeuh, berarti “dalam terang”.

Dengan pendekatan sederhana namun cerdas, Lampengeuh dirancang untuk mengusir dan menangkap hama di sawah. Menggabungkan suara burung elang buatan untuk menghalau pipit, serta sinar UV dan wadah berisi air beraroma rempah untuk menjebak walang sangit, alat ini mengusung teknologi Arduino berbasis tenaga surya yang hemat energi dan ramah lingkungan.

“Alhamdulillah, sudah diuji coba dan terbukti efektif. Semoga bisa dikembangkan lebih luas,” kata Fajil, lulusan Teknik Elektro Universitas Malikussaleh yang kini dinobatkan sebagai Juara Pertama TTG Tingkat Provinsi Aceh.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk, dan Pemberdayaan Perempuan (DPMP4) Abdya, Nur Afni Mulyana, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian ini.

“Inovasi lokal Abdya punya daya saing. Ini membanggakan dan menjadi penyemangat bagi kami,” ujarnya.

Tak hanya teknologi, Stand Jamboe juga menyajikan produk unggulan UMKM, termasuk beras Sigupai yang telah menjadi ikon daerah. Selama empat hari penyelenggaraan, ribuan pengunjung dari berbagai penjuru Aceh tumpah ruah di arena pameran, memberi energi baru bagi pelaku inovasi.

Dalam pidato penutupnya, Bupati Safaruddin juga menyampaikan apresiasi kepada para sponsor, dari Bank Aceh Syariah, BSI, PLN, hingga Pegadaian dan perusahaan tambang yang telah menyokong suksesnya acara. Ia juga menyebut peran strategis panitia, aparat keamanan, dan masyarakat dari tingkat kabupaten hingga gampong.

“Dukungan dan kepedulian semua pihak adalah energi penting dalam suksesnya acara ini. Semoga dibalas kebaikan oleh Allah SWT,” ucapnya penuh syukur.

Tak lupa, Safaruddin mengajak hadirin mengenang jasa para pendiri Abdya, serta menyapa hangat warga perantauan yang tergabung dalam SWADAYA.

“Saudara-saudara kita yang jauh di mata, tapi dekat di hati, telah menghangatkan perayaan ini,” katanya.

Menutup acara dengan mengucap “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin”, Bupati Abdya menyampaikan harapan agar nyala inovasi dari Bumi Breuh Sigupai ini dapat menjalar ke seluruh pelosok Aceh.

“Ini baru permulaan,” tegas Nur Afni.

“Kami yakin akan lahir lebih banyak inovasi dari tangan-tangan kreatif putra-putri Abdya,” tutupnya.[]

Editor : Ikbal Fanika
Tutup