ANTINARKOBA

Perbedaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda

Foto ilustrasi. (Net)

INISIATIF.CO, Jakarta – Pemerintah Republik Indonesia tengah menggagas dua program pendidikan berskala nasional yang digadang-gadang mampu merevolusi sistem pendidikan di Tanah Air.

Dua inisiatif itu adalah Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda, yang masing-masing menyasar segmen berbeda dalam masyarakat, namun berpijak pada satu tujuan besar: menciptakan generasi Indonesia yang unggul dan setara dalam akses pendidikan.

Sekilas, keduanya mengusung konsep berasrama. Namun, dari segi tujuan, pengelolaan, hingga pendekatan kurikulum, terdapat perbedaan mendasar yang menandai karakter unik masing-masing.

Sekolah untuk Rakyat Jelata

Sekolah Rakyat difokuskan sebagai jalan keluar bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera yang selama ini terpinggirkan dari akses pendidikan layak.

“Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka yang tidak dapat bersekolah karena keterbatasan ekonomi tetap memperoleh pendidikan yang layak,” terang sumber dari Kemensos.

Dalam pelaksanaannya, Sekolah Rakyat akan dikelola langsung oleh Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sebagai bentuk keberpihakan pada kelompok rentan, sekolah ini juga akan memperhatikan aspek nutrisi peserta didik. Konsep asrama dipilih demi membentuk lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh.

Adapun untuk jenjang pendidikan dan kurikulum, rencana masih dalam tahap penggodokan. Meski besar kemungkinan kurikulum nasional akan menjadi acuan utama, diskusi terkait materi tambahan dan metode pembelajaran terus berlangsung di meja perencana.

Untuk tahap awal, Sekolah Rakyat akan diuji coba di tiga wilayah di Jabodetabek. Evaluasi dari pilot project ini akan menjadi dasar perluasan ke daerah-daerah lain di Indonesia.

Garuda Terbang Tinggi

Berbeda dengan Sekolah Rakyat yang berangkat dari misi pemerataan, Sekolah Unggulan Garuda dirancang untuk mencetak talenta akademik masa depan.

“Program ini bertujuan melahirkan generasi cerdas yang siap melanjutkan pendidikan ke tingkat internasional,” ujar pejabat dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), lembaga yang akan membawahi sekolah ini.

Sekolah Unggulan Garuda menargetkan siswa-siswa dengan prestasi akademik dan nonakademik yang menonjol, dan difokuskan pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Kurikulum yang digunakan akan menjadi perpaduan antara standar nasional dan internasional, dengan fasilitas modern seperti laboratorium, perpustakaan lengkap, hingga ruang kelas berteknologi tinggi.

Secara ambisius, pemerintah menargetkan pembangunan 20 SMA Unggulan Garuda hingga 2029, tersebar di setiap provinsi, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN), Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 20 sekolah yang telah ada juga akan dikonversi menjadi bagian dari jaringan sekolah unggulan ini.

Jembatan Menuju Generasi Emas

Meski berbeda dalam pendekatan, kedua program ini pada dasarnya mengisi celah yang selama ini menganga dalam sistem pendidikan nasional—kesenjangan akses dan kurangnya fasilitasi bagi talenta terbaik.

“Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberikan pendidikan berkualitas secara gratis kepada anak-anak dari keluarga miskin, dengan harapan dapat memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan yang layak,” ungkap perwakilan Kemensos.

 “Sekolah Unggulan Garuda ditujukan untuk mengembangkan bakat siswa berprestasi agar dapat melanjutkan pendidikan ke universitas terbaik di dalam dan luar negeri, seperti Harvard atau Oxford,” jelas pejabat Kemendiktisaintek.

Melalui peluncuran dua program ini, pemerintah berharap tercipta sumber daya manusia yang tak hanya unggul dalam kompetensi, tetapi juga merata dalam kesempatan. Langkah strategis ini juga menjadi sinyal kuat bahwa pendidikan kini ditempatkan sebagai prioritas utama dalam membangun masa depan Indonesia.

Editor : Ikbal Fanika
Tutup