ANTINARKOBA

Pemkab Abdya Gelar Sayembara Desain Tugu dan Gerbang Perbatasan

Tugu Simpang Cerana Blangpidie yang akan didesain ulang sebagai ikon baru Kabupaten Abdya. (Foto: Humas Pemkab Abdya)

INISIATIF.CO, Blangpidie – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) resmi meluncurkan Sayembara Desain Bangunan Strategis Kabupaten Abdya.

Ajang ini bertujuan memperbarui wajah kota Blangpidie dan memperindah gerbang-gerbang perbatasan kabupaten sebagai ikon kebanggaan daerah.

Sayembara ini mencakup dua fokus utama: redesain Tugu Simpang Cerana Blangpidie dan desain gerbang perbatasan di tiga titik strategis, yakni perbatasan Abdya–Aceh Selatan (Lembah Sabil), Abdya–Nagan Raya (Babahrot), serta Abdya–Gayo Lues di jalur Ie Mirah–Terangon.

Kepala Dinas Perkim LH Abdya, Rahwadi ST, mengatakan bahwa kegiatan ini terbuka untuk umum, khususnya bagi para arsitek dan desainer lokal maupun nasional yang ingin memberi kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.

“Kami ingin menghidupkan kembali ikon kota Abdya dengan desain yang lebih menarik, berkarakter, dan tetap mencerminkan kearifan lokal,” ujar Rahwadi, Minggu (13/7/2025).

Desain yang diajukan harus menonjolkan nilai monumental, identitas lokal, dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. Simbol khas Abdya seperti padi sigupai menjadi salah satu elemen yang diharapkan tampil dalam karya peserta.

“Kita dorong konsep yang mengangkat simbol khas Abdya seperti padi sigupai, tanpa mengabaikan prinsip desain kota modern. Tidak wajib menggunakan bentuk cerana, namun tetap mempertahankan filosofi lokal,” tambahnya.

Tugu dan Gerbang Jadi Ikon Baru

Tugu Simpang Cerana, yang kini berada di persimpangan Jalan Persada, Jalan Sentral, dan Jalan Attaqwa, merupakan titik pusat kota Blangpidie. Meski bentuk cerana yang lama telah menjadi landmark, Pemkab menganggap perlu pembaruan agar lebih relevan dan menarik secara visual.

“Sudah saatnya kita ubah tugu tersebut menjadi simbol kota yang lebih modern, namun tetap berakar pada nilai budaya Aceh,” kata Rahwadi.

Adapun untuk gerbang perbatasan, aspek teknis seperti ukuran jalan, dudukan tiang, dan arus lalu lintas menjadi pertimbangan utama. Misalnya, di Lembah Sabil lebar jalan mencapai 6 meter, dengan rencana dudukan tiang 2×2 meter. Sementara itu, gerbang di Babahrot akan dibangun di atas Jembatan Krueng Seumayam, dan di jalur Ie Mirah–Terangon, lokasi gerbang berjarak sekitar 30 kilometer dari Simpang Masjid.

Sayembara ini akan berlangsung dalam dua tahap seleksi:

Pertama, seleksi administrasi. Peserta mengunggah dokumen kelengkapan melalui situs resmi: www.sayembaratugu.acehbaratdayakab.go.id

Kedua, seleksi karya, meliputi pengumpulan proposal desain lengkap, termasuk visualisasi dan konsep teknis.

Hak cipta moral desain tetap menjadi milik peserta. Namun, jika karya digunakan, nama pemenang akan dicantumkan sebagai bentuk apresiasi dari Pemkab Abdya.

“Kami berharap sayembara ini tidak hanya menciptakan bangunan indah, tetapi juga jadi kebanggaan dan ikon baru Abdya. Ini juga jadi wadah bagi putra-putri daerah menunjukkan kreativitasnya,” tutup Rahwadi.

Dengan sayembara ini, Pemkab Abdya berharap tak sekadar memperindah tampilan kota, namun juga memperkuat identitas budaya dan arsitektur lokal di tengah perkembangan zaman.[]

Editor : Yurisman
Tutup