Pembersihan Parit Geulumpang Payong Tuntas, Keuchik Ingatkan Desa Tetangga Tanggung Jawab Bersama
INISIATIF.CO, Blangpidie — Pemerintah Gampong Geulumpang Payong, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), kembali melakukan pembersihan parit yang dipenuhi sampah kiriman dari tiga desa di Kemukiman Kuta Tinggi. Pembersihan dilakukan Rabu (24/9/2025) setelah saluran air tersumbat dan menimbulkan keluhan warga.
Keuchik Geulumpang Payong, Khairuddin, mengatakan pembersihan semacam ini sudah sering dilakukan setiap kali parit tersumbat. Namun, kondisi itu terus berulang akibat minimnya kesadaran menjaga kebersihan antar desa.
“Saya selaku pemerintah gampong berharap tiga desa yang ada di Kemukiman Kuta Tinggi bisa saling menjaga. Sampah kiriman ini efeknya langsung ke desa kita. Jadi ayo sama-sama kita menjaga agar hal seperti ini tidak terulang,” kata Khairuddin.
Khairuddin menegaskan, pemerintah desa tidak bisa bekerja sendirian mengatasi persoalan sampah lintas wilayah ini. Menurutnya, perlu adanya peran aktif dari pemerintah daerah agar masalah serupa tidak terus berulang.
“Kita butuh perhatian serius dari dinas terkait. Jangan sampai masyarakat hanya sibuk membersihkan, sementara sampah kiriman terus masuk tanpa ada solusi. Kalau ada koordinasi lintas desa dan dukungan kabupaten, tentu masalah ini bisa teratasi,” tegasnya.
Keuchik Khairuddin juga mengatakan padahal pihak desa tetangga sudah mengadakan tong sampah, cuma tingkat kesadaran masyarakat masih minim terkait pembuangan sampah.
Sebelumnya, warga Geulumpang Payong mengeluhkan tumpukan sampah kiriman dari Desa Mata Ie, Kuta Tinggi, dan Babah Lhung. Sampah yang terbawa aliran air itu menumpuk di parit, menyumbat saluran, dan menimbulkan bau busuk. Kondisi tersebut dinilai meresahkan karena mengganggu kenyamanan warga sehari-hari.
Salah seorang warga, Yusnizar, mengatakan persoalan ini terjadi karena masyarakat masih menjadikan parit sebagai tempat pembuangan sampah. “Kalau sudah tersumbat, air menggenang, dan baunya tidak tertahankan,” ujarnya.
Keluhan serupa juga disampaikan Kepala Dusun Lorong II Geulumpang Payong, M Taisir. Ia menyebut sampah yang menyumbat parit tidak hanya berupa plastik, tetapi juga kayu, batang kelapa, hingga bangkai hewan.
“Kondisi ini jelas membuat lingkungan jadi kotor dan meresahkan masyarakat,” ucapnya.
Selain bau tak sedap, warga khawatir penyumbatan parit memicu dampak lebih serius saat musim hujan, seperti genangan air, banjir lokal, hingga potensi sarang nyamuk.
“Kalau dibiarkan, bisa jadi masalah kesehatan juga,” tambah Yusnizar.
Warga mendesak pemerintah melalui dinas terkait untuk turun tangan melakukan normalisasi parit. Mereka juga meminta adanya pengawasan agar persoalan sampah kiriman tidak terus berulang.
“Kami ingin ada solusi permanen, bukan hanya pembersihan sesaat,” pungkas Taisir.[]