Pasokan Pangan Membaik, Aceh Catat Deflasi Bulanan Terbesar Jelang Akhir Tahun

Petugas BPS Aceh memaparkan perkembangan inflasi dan deflasi November 2025, di mana Aceh mencatat deflasi tertinggi menjelang akhir tahun berkat stabilnya pasokan pangan. [Foto: BPS Aceh].

Inisiatif Logo, Banda Aceh — Menjelang akhir 2025, Provinsi Aceh mencatat deflasi bulanan terbesar sepanjang tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis bahwa pada November 2025 terjadi deflasi sebesar 0,67 persen (m-to-m)berdasarkan pemantauan di lima daerah: Aceh Tengah, Meulaboh, Aceh Tamiang, Banda Aceh, dan Lhokseumawe.

Deflasi ini mendorong turunnya Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,16 pada Oktober menjadi 110,42 pada November 2025. Meski demikian, secara tahunan Aceh masih mencatat inflasi 3,58 persen (y-on-y), sementara inflasi tahun kalender mencapai 2,99 persen.

Deflasi November didominasi oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau, yang mengalami penurunan harga hingga 1,78 persen dan menyumbang kontribusi terbesar terhadap deflasi, yaitu 0,68 persen.

BPS menyebut sejumlah komoditas yang mengalami penurunan signifikan, terutama bahan kebutuhan pokok.
Komoditas tersebut antara lain, cabai merah, beras, tomat, cabai hijau dan Ikan tuna.

Penurunan harga ini mengindikasikan membaiknya pasokan pangan di berbagai wilayah Aceh, terutama setelah sempat berlangsung fluktuasi harga pada bulan-bulan sebelumnya.

Meski terjadi deflasi bulanan, inflasi tahunan masih tercatat di seluruh daerah pemantauan. Inflasi y-on-y tertinggi: Aceh Tengah (4,40 persen), sementara Inflasi y-on-y terendah: Banda Aceh (3,19 persen)

Adapun secara bulanan, seluruh wilayah mengalami deflasi, dengan angka tertinggi juga terjadi di Aceh Tengah, yakni mencapai 1,06 persen.

BPS mencatat, inflasi tahunan masih didorong oleh beberapa komoditas yang harganya bergerak naik secara konsisten sepanjang tahun, seperti, emas perhiasan, cabai merah, ikan tongkol, beras, sigaret kretek, mesin (SKM)

Deflasi yang terjadi pada November memberi sinyal positif terhadap stabilisasi harga menjelang akhir tahun. Tren penurunan harga pangan menjadi faktor kunci yang menahan tekanan inflasi lebih lanjut.

Dengan membaiknya pasokan dan distribusi bahan pokok, Aceh diproyeksikan memasuki Desember dengan inflasi yang lebih terkendali, meski pergerakan harga tetap perlu diwaspadai seiring meningkatnya permintaan pada musim liburan dan perayaan keagamaan.[]

Editor : Yurisman
inisiatifberdampak
Tutup