HUT RI Ke 80

Pameran Purbakala di Aceh Besar Tampilkan 114 Koleksi Sejarah dari Abad ke-13

Pengunjung menikmati atmosfer edukatif di ruang pameran Museum Meuseuraya, Aceh Besar, pada hari pertama Pameran Hari Purbakala, Selasa, 5 Agustus 2025. Sebanyak 114 koleksi sejarah dipamerkan secara tematik dan kronologis. (Foto untuk INISIATIF.CO).

INISIATIF.CO, Aceh Besar – Sebuah jejak panjang sejarah kembali dihidupkan di Museum Meuseuraya Aceh Besar melalui Pameran Hari Purbakala yang digelar selama lima hari, sejak 5 hingga 9 Agustus 2025.

Pameran ini resmi dibuka oleh Bupati Aceh yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Besar, Bahrul Jamil, S.Sos, M.Si sebagai bentuk dukungan penuh pemerintah terhadap pelestarian warisan budaya.

Mengangkat semangat edukasi sejarah dan pelestarian cagar budaya, pameran ini diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar.

Kepala Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman Disbudpar Aceh Yudi Andika, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari strategi besar untuk menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya menjaga dan memahami benda-benda peninggalan sejarah.

“Pameran ini tidak hanya sarana edukasi, tetapi juga langkah konkret untuk mendorong percepatan pendaftaran resmi Museum Meuseuraya sebagai lembaga permuseuman terakreditasi,” kata Yudi.

Sebanyak 114 benda koleksi dipamerkan secara tematik dan kronologis dalam tiga pembabakan waktu utama: periode 1200–1500, 1500–1800, dan 1800–1945. Koleksi tersebut meliputi artefak arkeologika, kramplogika, etnografika, filologika, numismatika, hingga lukisan-lukisan yang merekam jejak peradaban Aceh dari masa ke masa.

Kehadiran ratusan pelajar dari tingkat SD, SMP, hingga SMA di Kabupaten Aceh Besar menjadi warna tersendiri dalam pameran ini. Mereka tampak antusias menyimak penjelasan para pemandu, membuktikan bahwa ketertarikan terhadap sejarah tidak pernah padam jika disampaikan dengan cara yang menarik dan kontekstual.

Museum Meuseuraya Aceh Besar pun menjadi saksi bagaimana kekayaan budaya lokal bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan.

Pameran ini bukan sekadar menampilkan benda usang berdebu, tetapi menghadirkan kembali narasi besar tentang kejayaan, identitas, dan akar budaya masyarakat Aceh yang perlu terus dijaga dan diwariskan.[]

Editor : Yurisman
inisiatifberdampak
Tutup