Mus Seudong Kawal Perjuangan Eks GAM Abdya, 2.000 Hektare Lahan Segera Dibuka
INISIATIF.CO, Blangpidie — Harapan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) untuk kembali mengelola lahan kian nyata. Setelah menunggu bertahun-tahun, sedikitnya 2.000 hektare lahan di kawasan Babahrot segera dialihkan menjadi skema Hutan Kemasyarakatan (HKm).
Rencana ini mengemuka dalam rapat di gedung DPRK Abdya, Kamis (21/8/2025), yang dipimpin Wakil Ketua I DPRK, Tgk Mustiari atau Mus Seudong, bersama jajaran Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah 013 Blangpidie.
Pertemuan tersebut juga dihadiri panglima wilayah, panglima daerah, serta para mantan kombatan yang sejak lama memperjuangkan hak atas lahan.
“Insyaallah survei akan dilakukan pada 25–29 Agustus. Luas lahan yang akan ditinjau mencapai lebih dari 2.000 hektare,” kata Mus Seudong, yang merupakan Imum Tentara wilayah 013 Blangpidie
Lahan yang berada di kilometer 7 Jalan Babahrot–Trangon itu akan dialihkan statusnya dari hutan lindung menjadi HKm. Pengelolaan nantinya diprioritaskan bagi eks kombatan GAM, korban konflik, tahanan politik, narapidana politik, serta masyarakat setempat.
Kepala BKPH Blangpidie, Syukramizar, mengungkapkan perjuangan untuk membuka akses lahan ini sudah berlangsung lama, namun kerap terbentur regulasi. Kini, lewat Kelompok Tani Hutan (KTH) Seudong Rimba, peluang tersebut terbuka lebih lebar.
“Tim survei akan turun dalam beberapa hari ke depan untuk melihat langsung kondisi lahan,” ujarnya.
Selain memberi manfaat ekonomi, program HKm juga diproyeksikan mampu menjaga kelestarian hutan. Sejumlah tanaman bernilai ekonomis, seperti durian dan nangka, direncanakan untuk dibudidayakan sesuai dengan Peraturan Menteri LHK Nomor 9 Tahun 2021 tentang Perhutanan Sosial.
Panglima Wilayah 013 Blangpidie, H. Abdurrahman Ubit atau Panglima Do, menekankan pentingnya kebersamaan dalam perjuangan ini.
“Semoga perjuangan ini tidak sia-sia. Kita harus kompak agar cita-cita menyejahterakan anak-anak syuhada bisa terwujud,” ujarnya.
Jika terealisasi, program HKm di Abdya diyakini bakal menjadi titik balik transisi para eks kombatan GAM dari masa konflik menuju pembangunan ekonomi berbasis masyarakat.[]