Mus Seudong Desak Pemecatan Oknum Samsat Abdya yang Diduga Tipu Warga
INISIATIF.CO, Blangpidie – Wakil Ketua I DPRK Aceh Barat Daya (Abdya), Tgk Mustiari, melontarkan desakan keras kepada Kepala UPTD Samsat Abdya agar mencopot oknum pegawai yang diduga terlibat dalam praktik penipuan bermodus jasa pengurusan pajak kendaraan.
Politikus Partai Aceh yang dikenal dengan sapaan Mus Seudong ini menyebut tindakan oknum tersebut bukan sekadar pelanggaran etik, tapi sudah masuk ranah pidana.
“Saya minta Kepala Samsat jangan main-main. Ini sudah menyangkut kejahatan dan penyalahgunaan kepercayaan publik. Kalau memang terbukti, pecat dan serahkan ke polisi! Jangan lindungi pelaku!” tegas Mustiari yang akrab disapa Mus Seudong, Senin (16/6/2025).
Mus Seudong mengungkapkan, ia juga menerima banyak laporan dari warga yang menjadi korban. Oknum pegawai itu disebut-sebut menawarkan jasa membantu proses pembayaran pajak, namun uang yang diserahkan masyarakat tidak disetorkan sebagaimana mestinya ke kas negara.
“Warga percaya, lalu menyerahkan uang dengan harapan pajak selesai. Tapi ada yang pajaknya tak dibayar sampai setahun,” ujarnya.
Mustiari menyebut, kasus ini sudah terlalu lama dibiarkan dan menunjukkan lemahnya pengawasan internal di tubuh Samsat Abdya. Ia mendesak Pemerintah Aceh melalui Samsat Provinsi untuk turun langsung menyelidiki dan mengevaluasi kinerja lembaga tersebut.
“Satu pegawai rusak, nama instansi ikut tercemar. Ini harus menjadi alarm. Saya minta sistem pengawasan diperkuat. Jangan ada ruang lagi untuk permainan semacam ini,” katanya.
Dugaan penipuan bermodus jasa pajak kendaraan ini mencuat setelah sejumlah warga melapor ke pihak Samsat Abdya. Mereka merasa ditipu oleh seorang oknum pegawai yang kerap menawarkan jasa mempercepat pengurusan pajak.
Salah satu korban mengaku sudah menyerahkan uang sebesar Rp3 juta delapan bulan lalu. Namun hingga kini, status pajaknya tetap menunggak.
“Saya sudah bayar lunas. Tapi pajaknya tidak diperpanjang. Sekarang mobilnya sudah saya jual, tapi harus bayar lagi pajaknya dari awal,” keluh salah satu korban.