Mulai 2026, Penyelenggaraan Ibadah Haji Diambil Alih BP Haji
INISIATIF.CO, Jakarta – Penyelenggaraan ibadah haji Indonesia dipastikan tidak lagi menjadi tanggung jawab penuh Kementerian Agama (Kemenag) mulai tahun 2026 atau musim haji 1447 Hijriah.
Kewenangan tersebut akan dialihkan ke lembaga baru bernama Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) yang dibentuk sebagai institusi setingkat kementerian.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kota Sabang, Ghazali, yang menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima pemberitahuan resmi terkait proses transisi tersebut.
“Mulai tahun depan, penyelenggaraan haji akan ditangani oleh BP Haji. Kami di Kemenag hanya akan membantu proses transisi agar berjalan lancar,” ujar Ghazali kepada RRI, Kamis (17/7/2025).
Ghazali menjelaskan, BP Haji dibentuk untuk mengelola pelaksanaan ibadah haji secara profesional. Nantinya, lembaga ini akan menangani seluruh aspek teknis dan operasional pelaksanaan haji, mulai dari layanan jemaah, transportasi, akomodasi, hingga katering.
“Fokus BP Haji itu pada pelayanan langsung ke jemaah, sementara Kemenag akan mendampingi selama masa transisi. Untuk Sabang sendiri, kami tetap mempersiapkan data calon jemaah dan memfasilitasi kebutuhan dasar seperti sebelumnya,” ujarnya.
Kepastian hukum terkait peralihan penyelenggaraan haji ini, menurut Ghazali, masih menunggu proses revisi terhadap Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, yang saat ini sedang dibahas oleh Komisi VIII DPR RI.
“Untuk kepastian secara hukum, kita menunggu revisi UU itu. Saat ini Kakan Kemenag kabupaten/kota masih menjalankan tugas sebagai unit atau satuan kerja yang melayani jemaah calon haji secara penuh,” jelasnya.
Meski wewenang akan dialihkan, Ghazali memastikan bahwa Kemenag tetap menjalankan pelayanan seperti biasa selama belum ada keputusan resmi pemerintah.
“Kami harap tidak ada kekhawatiran dari masyarakat. Kemenag tetap hadir mendampingi dan memastikan pelayanan tetap berjalan seperti biasa,” tegasnya.
Menutup keterangannya, Ghazali menyebutkan bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan dengan tertib dan tanpa kendala berarti. Sebanyak 17 jemaah asal Sabang yang tergabung dalam Kloter VII telah kembali ke tanah air, disusul dua jemaah dari Kloter XII sehari kemudian. Kepulangan dilakukan secara bertahap tanpa penyambutan resmi.
“Alhamdulillah semuanya tertib dan tidak ada masalah. Jemaah haji kita semua patuh dan tertib sehingga semua proses berjalan dengan lancar,” tutupnya.[]