Ramadhan

Muhammadiyah Targetkan Kualitas Tenaga Medis Melalui Pembukaan Prodi Dokter Spesialis

Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Bambang Setiaji. (Foto PP Muhammadiyah)

INISIATIF.CO, Yogyakarta – Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Bambang Setiaji, mengungkapkan rencana strategis Muhammadiyah ke depan, salah satunya adalah pembukaan Program Studi Dokter Spesialis di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bambang Setiaji dalam acara Buka Bersama yang diadakan oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Kamis (20/3/2025).

Menurut Bambang, pembukaan Program Studi Dokter Spesialis bertujuan untuk meningkatkan kontribusi Muhammadiyah dalam menghasilkan tenaga medis berkualitas.

“Muhammadiyah senantiasa berkontribusi bagi umat, termasuk dalam bidang kesehatan. Ke depannya, kami akan berusaha membuka Program Studi Dokter Spesialis untuk menunjang kualitas dokter-dokter Muhammadiyah,” ungkap Bambang.

Lebih lanjut, Bambang menyoroti pentingnya pembentukan tim jurnal internal di lingkungan PTMA. Ia menilai bahwa para akademisi PTMA perlu memiliki wadah khusus untuk publikasi jurnal ilmiah, termasuk skripsi, guna meningkatkan daya saing Muhammadiyah dalam bidang riset dan karya ilmiah.

Sementara itu, Ahmad Muttaqin, Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, memaparkan perkembangan terbaru PTMA per Maret 2025. Ia menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa PTMA telah mencapai 658.259 orang, dengan komposisi 44% laki-laki (289.633 mahasiswa) dan 56% perempuan (368.626 mahasiswa).

PTMA juga semakin menarik minat mahasiswa asing, yang saat ini berjumlah lebih dari 3.342 orang. Menariknya, lebih dari 4.500 mahasiswa non-Muslim juga menempuh pendidikan di PTMA.

Ahmad Muttaqin juga menyampaikan pencapaian Muhammadiyah dalam bidang akademik, termasuk keberadaan 14 PTMA yang telah memperoleh akreditasi “Unggul”.

“Selain pencapaian tersebut, Muhammadiyah juga telah memiliki 19 Fakultas Kedokteran dan 5 Fakultas Kedokteran Gigi, ditambah 2 kampus yang masih dalam proses pengembangan,” jelasnya.[]

Editor : Ikbal Fanika
Tutup