INISIATIF.CO, Banda Aceh – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, menegaskan komitmennya untuk mendukung generasi muda Aceh menempuh pendidikan di kampus-kampus unggulan dunia. Komitmen tersebut kembali ia tegaskan saat menerima kunjungan Azam Falah Al-Asyi, pemuda asal Aceh yang diterima di Saint Petersburg Mining University, Rusia, Senin (4/8/2025), di Meuligoe Gubernur Aceh.
“Pada prinsipnya, kita dukung anak-anak Aceh kuliah di kampus unggul di luar negeri. Ini bertujuan agar SDM kita di Aceh menjadi lebih terarah dan profesional,” ujar Mualem.
Dukungan ini, kata Mualem, merupakan bagian dari program prioritas Pemerintah Aceh periode 2025–2030 yang ia jalankan bersama Wakil Gubernur Fadhlullah. Ia menekankan bahwa program beasiswa dan dukungan studi akan diarahkan ke negara-negara mitra seperti Rusia, Maroko, Kanada, dan Hongkong — dengan syarat jurusan yang diambil relevan dengan kebutuhan strategis pembangunan daerah.
“Sebisa mungkin, jurusan yang dipilih harus selaras dengan kebutuhan pembangunan daerah, seperti pertambangan dan kedokteran,” tambahnya.
Lebih lanjut, Mualem juga berpesan agar anak-anak Aceh yang berhasil menuntut ilmu di luar negeri tidak melupakan tanah kelahirannya.
“Setelah menuntut ilmu dan mendapat pengalaman kerja di luar negeri, jangan lupa pulang dan mengabdi untuk Aceh,” pesannya penuh harap.
Azam Falah Al-Asyi, lulusan SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh, menjadi salah satu dari sedikit pelajar Indonesia yang diterima di Saint Petersburg Mining University — universitas teknik pertambangan tertua dan bergengsi di Rusia.
Keberhasilan Azam bukan tanpa perjuangan. Ia harus melalui seleksi nasional yang ketat, dimulai dari tahapan administrasi daring hingga sesi wawancara intensif dalam bahasa Inggris yang memiliki bobot penilaian terbesar, yakni 80 persen.
“Dari sekitar 3.000 peserta yang lolos seleksi awal, hanya 250 orang yang menembus tahap wawancara,” ungkap Azam. Ia menambahkan, dari seluruh Indonesia, hanya dua orang yang diterima di jurusan yang sama dengannya.
Azam memilih jurusan teknik pertambangan dengan alasan kuat: keinginannya untuk mengembangkan potensi sumber daya alam Aceh secara profesional dan berkelanjutan.
Atas pencapaiannya ini, Azam mendapat apresiasi langsung dari Gubernur Aceh. Mualem berharap prestasi Azam menjadi pemantik semangat bagi generasi muda lainnya di Tanah Rencong untuk berani bersaing di level internasional.
Dukungan Pemerintah Aceh terhadap pendidikan luar negeri bukan hanya simbolis, melainkan bagian dari strategi pembangunan jangka panjang. Pemerintah ingin memastikan bahwa generasi muda Aceh memiliki akses pada pendidikan berkualitas global agar kelak kembali dengan ilmu dan jaringan yang dapat dimanfaatkan untuk membangun tanah kelahiran.
Dengan semakin banyaknya putra-putri Aceh yang mampu menembus universitas top dunia, diharapkan terjadi peningkatan kualitas SDM yang signifikan. Hal ini juga memperkuat citra Aceh sebagai daerah yang tak hanya kaya budaya dan sumber daya alam, tapi juga unggul dalam investasi pendidikan.[]
