ANTINARKOBA

Minim Pasokan Lokal, Dapur MBG Simeulue Terpaksa Impor Bahan Baku

Penanggung jawab program MBG Simeulue Zainuddin. (Dok RRI.Co.id).

INISIATIF.CO, Sinabang – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Simeulue terpaksa mendatangkan sebagian besar bahan baku dari luar daerah akibat keterbatasan pasokan lokal.

Kondisi ini diungkapkan oleh penanggung jawab program, Zainuddin, dalam pertemuan dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Simeulue, Selasa (13/5/2025).

Zainuddin, yang juga merupakan anggota DPRK Simeulue, menyayangkan minimnya kontribusi masyarakat dalam mendukung kebutuhan dapur MBG.

Ia menyoroti masih rendahnya produksi lokal terhadap bahan pokok yang dibutuhkan, seperti pisang, pepaya, dan beberapa jenis sayuran lainnya.

“Kita berharap masyarakat Simeulue bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan memanfaatkan lahan untuk ditanami beberapa jenis sayur dan buah guna mencukupi kebutuhan pelaksanaan program MBG,” ujar Zainuddin.

Ia menegaskan, jika masyarakat mampu memproduksi bahan-bahan yang dibutuhkan, maka dapur MBG tidak perlu lagi mengandalkan pasokan dari luar wilayah kepulauan tersebut.

Hingga saat ini, menurut Zainuddin, baru sekitar 20 persen kebutuhan pokok MBG yang dapat dipenuhi oleh produksi lokal. Artinya, mayoritas kebutuhan program masih harus didatangkan dari daratan.

“Mari kita ajak masyarakat kita untuk bertani,” pungkasnya.

Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu program andalan yang diharapkan dapat meningkatkan gizi masyarakat, terutama di wilayah kepulauan. Namun tantangan ketersediaan bahan lokal masih menjadi pekerjaan rumah bagi pelaksana dan masyarakat Simeulue secara keseluruhan.[]

Artikel ini disadur dari rri.co.id

Editor : Ikbal Fanika
Tutup