ANTINARKOBA

Mentan Optimistis Stok Beras Nasional Aman dan Tertinggi dalam 57 Tahun

Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (Foto: Agricom.id).

INISIATIF.CO, Jakarta – Pemerintah menatap tahun 2025 dengan keyakinan penuh terhadap tercapainya swasembada beras nasional tanpa perlu bergantung pada impor. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa target ambisius ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin mempercepat ketahanan pangan dalam waktu lebih singkat dari rencana awal.

“Target dari Bapak Presiden, awal rencana kita swasembada empat tahun, kemudian tiga tahun. Mudah-mudahan tahun ini tidak ada impor,” ucap Mentan usai mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Optimisme ini bukan tanpa alasan. Mentan menyebutkan bahwa stok beras nasional saat ini telah menembus angka lebih dari 4 juta ton—angka tertinggi yang pernah dicapai dalam 57 tahun terakhir. Sebagai perbandingan, capaian tertinggi sebelumnya tercatat pada 1984 dengan stok sebesar 3 juta ton.

“Tertinggi selama 57 tahun dan pernah kita capai 3 juta ton, yaitu tahun 1984,” jelasnya.

Tak hanya stok beras, indikator lain seperti nilai tukar petani (NTP) juga menunjukkan tren menggembirakan. Dengan dukungan dari Kementerian Keuangan, pemerintah menargetkan NTP sebesar 110. Realisasinya bahkan melampaui ekspektasi.

“Jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu pada bulan yang sama, 116,” kata Mentan, seraya menambahkan bahwa angka NTP Mei 2025 telah mencapai 121.

Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, pemerintah juga menyalurkan bantuan sosial berupa beras sebanyak 180 ribu ton per bulan selama dua bulan, dengan total distribusi mencapai 360 ribu ton. Distribusi ini difokuskan pada wilayah-wilayah non-penghasil beras seperti Papua dan Maluku, serta kawasan perkotaan yang tidak memiliki kapasitas produksi beras.

“Seperti Papua, Maluku, dan seterusnya. Kita distribusi ke sana bisa sekaligus dua bulan. Kemudian yang kedua adalah daerah perkotaan yang juga tidak menghasilkan beras,” papar Mentan.

Khusus untuk daerah penghasil beras, terutama di Pulau Jawa, Mentan menekankan pentingnya menjaga harga agar tetap menguntungkan bagi petani namun tidak membebani konsumen.

“Ini strategi kita lakukan untuk menjaga harga di tingkat petani tetap baik, juga di tingkat konsumen tetap baik,” lanjutnya.

Mengakhiri keterangannya, Mentan memastikan bahwa cadangan pangan nasional berada dalam kondisi aman. Ia memproyeksikan serapan gabah dari petani bulan ini bisa mencapai antara 400 hingga 500 ribu ton, jauh melebihi volume beras yang akan disalurkan dalam program bantuan sosial.

“Karena yang kita akan keluarkan hanya 360 ribu ton dan kemungkinan bulan ini, serapannya bisa 400-500 ribu ton,” pungkasnya.

Langkah-langkah konkret ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia semakin dekat pada cita-cita lama: berdiri di atas kaki sendiri dalam urusan pangan, dan membangun kemandirian yang berkelanjutan dalam sektor pertanian.[]

Editor : Ikbal Fanika
Tutup