Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Berkunjung ke Aceh
, Banda Aceh — Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, melakukan lawatan kerja ke Provinsi Aceh pada Minggu (16/11/2025). Kunjungan ini mendapat dukungan penuh TNI Angkatan Udara dengan operasi mobilisasi udara berskala strategis yang melibatkan pesawat angkut multirole A-400 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma.
Pesawat A-400 tersebut melakukan pendaratan perdana di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh. Momen ini menjadi catatan penting bagi TNI AU, karena misi tersebut menandai penggunaan pertama A-400 dalam mendukung agenda resmi Menhan RI.
Setibanya di Aceh, Sjafrie Sjamsoeddin langsung bertolak menuju Kabupaten Pidie menggunakan dua heli EC-725/H225M Caracal dari Skadron Udara 8 untuk melanjutkan rangkaian agenda di Batalyon BPT 857/GG. Mobilisasi menggunakan helikopter ini memastikan seluruh kegiatan berjalan efisien dan tepat waktu.
Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda, Kolonel Nav Sudaryanto, S.M., menegaskan bahwa seluruh proses penerbangan, mulai dari pendaratan A-400 hingga pergerakan heli Caracal, berlangsung aman, lancar, dan sesuai rencana.
Airbus A400M/MRTT sendiri dikenal sebagai pesawat angkut multirole generasi terbaru TNI AU. Dengan kapasitas angkut hingga 37 ton, kemampuan terbang 8 jam tanpa pengisian bahan bakar, serta fungsi sebagai tanker udara, pesawat ini dirancang untuk menghadapi berbagai operasi strategis—mulai dari misi militer hingga bantuan kemanusiaan.
“Dengan kemampuan multirole-nya, A-400M akan semakin memperkuat kesiapan operasional TNI AU,” ujar Kolonel Sudaryanto.
Pesawat ini juga dinilai efektif untuk memperluas jangkauan Indonesia dalam misi tanggap darurat dan bantuan internasional.
Setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan di Aceh, Menhan Sjafrie dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Tokyo menggunakan Boeing 737-800 dari Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma.
Kedatangan Menhan ke Aceh turut disambut sejumlah pejabat, termasuk Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, Kabinda Aceh Brigjen TNI Andrie Pitriko, Irdam IM Brigjen TNI Yudi Yulistyanto, M.A., serta Danlanud Sultan Iskandar Muda sendiri. Kehadiran para pejabat ini menegaskan sinergi lintas lembaga dalam mendukung pelaksanaan tugas-tugas pertahanan negara.[]
