ANTINARKOBA

Menag Nasruddin Paparkan Moderasi, Toleransi, dan Ekologi di Georgetown University

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan gagasan moderasi beragama, toleransi, dan ekoteologi dalam forum internasional di Georgetown University, Washington, Selasa (20/5/2025). Momentum ini menegaskan peran Indonesia sebagai laboratorium keberagaman dan perdamaian dunia. (Foto Kemenag).

Gender, Lingkungan, dan Spiritualitas

Isu kesetaraan gender turut menjadi sorotan. Nasaruddin mengungkapkan bahwa pendekatan agama telah memberi ruang besar bagi kemajuan perempuan, terutama dalam pendidikan dan politik.

“Di Indonesia, tidak kurang dari 25 persen lembaga pendidikan dijalankan oleh organisasi keagamaan. Mereka menjadi garda depan dalam pemberdayaan perempuan,” tegasnya, menyebut gerakan perempuan di Indonesia sebagai salah satu yang paling progresif di dunia Islam.

Sementara itu, dalam isu lingkungan, ia memperkenalkan konsep ekoteologi—sebuah gagasan religius yang memadukan iman dan pelestarian alam.

“Menanam pohon adalah ibadah ekologis. Itu bentuk nyata dari cinta kepada Tuhan dan ciptaan-Nya,” ungkap Nasruddin.

Melalui program penanaman pohon di sekolah, kantor, dan rumah ibadah, Kementerian Agama mendorong generasi muda, termasuk siswa madrasah dan santri, untuk memiliki kesadaran ekologis sejak dini.

Sebagai penutup, Nasaruddin menyampaikan seruan yang menyentuh, mengutip ayat Al-Qur’an yang menyerukan keselamatan bagi seluruh umat beriman.

“Kita semua adalah pewaris agama Abrahamik. Mari bekerja sama menjadikan dunia ini lebih baik,” tutupnya.

Forum yang dihadiri tokoh-tokoh lintas agama dan budaya ini menjadi panggung strategis bagi Indonesia untuk memperkenalkan prinsip-prinsip moderasi beragama, toleransi, serta perdamaian berkelanjutan. Dengan narasi yang kuat dan komitmen nyata, Indonesia menunjukkan bahwa keberagaman bukan untuk dipertentangkan, melainkan dirawat bersama sebagai warisan dunia. []

Editor : Ikbal Fanika
inisiatifberdampak
Tutup