Maraknya Eksploitasi Anak di Banda Aceh, PSI Desak Tindakan Tegas dari Pemerintah
INISIATIF.CO, Banda Aceh – Pemandangan memilukan semakin sering terlihat di sudut-sudut Kota Banda Aceh. Anak-anak kecil yang seharusnya bermain dan belajar, malah dipaksa turun ke jalanan untuk mengemis dan berjualan hingga larut malam.
Mereka berkeliaran dari satu warung kopi ke warung lainnya, membawa dagangan yang sama, dengan wajah lelah dan sorot mata yang dipenuhi ketakutan. Siapa yang mengendalikan mereka? Apakah ada sindikat kejam yang mengorganisir mereka?

Fenomena ini mencuri perhatian publik, namun yang lebih mengejutkan adalah kurangnya tindakan tegas dari pihak berwenang. Di tengah kegelisahan masyarakat, suara keras datang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Banda Aceh.
Ketua PSI Kota Banda Aceh, Nyak Andy Mu’arif, angkat bicara dan dengan tegas mengecam praktik eksploitasi ini. Ia mendesak pemerintah serta aparat penegak hukum untuk segera bertindak.
“Ini bukan kebetulan, ini bukan sekadar anak-anak yang berusaha mencari nafkah. Ada indikasi kuat bahwa mereka diperalat dan diorganisir oleh pihak tertentu. Ini adalah kejahatan terstruktur yang harus segera diberantas. Pemerintah dan kepolisian tidak boleh tinggal diam” tegas Andy, Jumat (14/3/2025).
Menurutnya, praktik ini bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak tatanan sosial. Ini bukan fenomena sosial biasa. Ada pola, ada sistem, dan ada tangan gelap yang mengendalikan mereka.
“Coba perhatikan baik-baik. Mereka menjual barang yang sama di lokasi yang berbeda, muncul di titik-titik tertentu dengan cara yang identik. Ini bukan kebetulan. Ini terorganisir. Pertanyaannya, siapa yang ada di balik semua ini?” ujar politisi muda itu dengan penuh kecurigaan.
PSI Banda Aceh mendesak aparat penegak hukum untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam eksploitasi anak ini. Jika dibiarkan, praktik keji ini tidak hanya akan semakin meluas, tetapi juga menciptakan rantai eksploitasi yang terus berlangsung.
“Kami menuntut tindakan nyata. Jangan sampai kejahatan ini semakin berkembang dan menjadi bagian dari realitas yang diterima begitu saja di Banda Aceh. Ini bukan budaya kita. Ini adalah aib yang harus diberantas sampai ke akar-akarnya,” sebut Andy.
“Jangan biarkan anak-anak Aceh menjadi korban keserakahan manusia-manusia jahat. Aceh dikenal sebagai tanah yang bermartabat, yang menjunjung tinggi kehormatan dan kemandirian, bukan tempat bagi kejahatan semacam ini,” tutupnya.[]