Ramadhan

Manchester United Ukir Rekor Buruk di Old Trafford, Terbanyak Kalah Sejak 1963

Foto: AP/Martin Rickett

INISIATIF.CO, Jakarta – Manchester United kembali harus menelan pil pahit di kandang sendiri. Kekalahan dari Wolverhampton Wanderers pada Minggu (20/4/2025) malam WIB menandai sebuah catatan kelam yang telah lama tak terjadi di Old Trafford.

Dalam lanjutan Liga Inggris pekan ini, Setan Merah tumbang 0-1 dari Wolves lewat gol tendangan bebas Pablo Sarabia di menit ke-77.

Kekalahan ini menjadi yang ke-15 bagi MU sepanjang musim Premier League 2024/2025.

Catatan tersebut bukan sekadar statistik biasa. Jumlah 15 kekalahan musim ini adalah yang terbanyak bagi Manchester United sejak musim 1989/1990, ketika mereka menutup kompetisi dengan 16 kekalahan.

Lebih menyakitkan lagi, kekalahan dari Wolves membuat MU kini sudah delapan kali dipermalukan di kandang sendiri. Ini merupakan jumlah kekalahan terbanyak di Old Trafford dalam satu musim sejak 1962/1963, kala Setan Merah kalah sembilan kali di markasnya.

Itu menjadi kekalahan ke-15 yang ditelan MU sepanjang Premier League musim ini. Jumlah kekalahan ini adalah yang terbanyak sejak musim 1989/1990, kala Setan Merah 16 kali kalah sepanjang musim.

“Hasil dari Wolves membuat MU sejauh ini sudah delapan kali dipermalukan di rumah sendiri. Jumlah itu adalah yang terbanyak sejak musim 1962/1963 (9 kalah),” kata salah satu pengamat sepakbola eropa, dilansir X, Minggu (20/4/2025).

Dengan lima pertandingan tersisa, termasuk dua laga kandang kontra West Ham United dan Aston Villa—yang secara performa bukan lawan mudah—MU berpotensi menambah daftar kekalahannya, sekaligus memperbarui rekor negatif yang sudah berdiri selama lebih dari enam dekade.

Situasi ini menempatkan Manchester United dalam sorotan tajam, tidak hanya dari para pendukung fanatiknya, tapi juga dari media dan pengamat sepak bola. Di tengah tekanan besar dan performa yang terus menurun, musim ini bisa menjadi salah satu yang paling mengecewakan dalam sejarah panjang klub raksasa Inggris tersebut.[]

Editor : Ikbal Fanika
Tutup