Lima Jemaah Haji Aceh Masih Dirawat di Arab Saudi, Mayoritas Alami Gangguan Jantung dan Pernapasan
INISIATIF.CO, Makkah — Sebanyak lima jemaah haji asal Aceh hingga kini belum dapat dipulangkan ke Tanah Air karena masih menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Arab Saudi. Hal itu disampaikan Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari, dalam keterangannya pada Senin (15/7/2025).
“Untuk jemaah haji Aceh yang masih menjalani perawatan di Arab Saudi ada lima orang,” ujar Azhari di Banda Aceh.
Kelima jemaah tersebut terdiri dari satu orang yang dirawat di RS King Abdullah, Makkah, yakni Nadian Risyat Mahmud (78 tahun) asal Aceh Utara dari Kelompok Terbang (Kloter) 10. Sementara empat lainnya menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Madinah.
Mereka adalah Muhammad Sali (73) dari Bener Meriah (Kloter 10) yang dirawat di RS King Fahd, Ishak Muhammad Ali (82) dari Aceh Utara (Kloter 10) di RS King Salman, serta Nawawi bin Muhammad Amin (62) asal Langsa dan Basyariah Muhammad Yunan (76) asal Aceh Tamiang (Kloter 7) yang dirawat di RS Mouwasat Madinah.
“Rinciannya, satu orang dirawat di Makkah dan empat lainnya di wilayah Madinah,” jelas Azhari.
Menurut Azhari, sebagian besar dari jemaah yang masih dirawat mengalami gangguan kesehatan serius, seperti asma hingga congestive heart failure (CHF) atau gagal jantung. Kondisi tersebut membuat mereka harus menjalani perawatan lebih lanjut sebelum bisa dipulangkan ke Indonesia.
Ia menambahkan, bagi keluarga yang memiliki kemampuan dan niat untuk menjenguk kerabat yang sedang dirawat, bisa melakukannya sekaligus menunaikan ibadah umrah. Petugas Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah siap memberikan pendampingan dan informasi bagi keluarga yang berkunjung.
“Jika memang ada keluarga yang mau menjenguk, bisa sekalian umrah. Di sana nanti bisa langsung menghubungi petugas Konsul Haji di KUH KJRI Jeddah,” kata Azhari.
Hingga saat ini, proses pemulangan jemaah haji Aceh gelombang kedua terus berjalan lancar. Namun PPIH tetap memberi perhatian khusus bagi jemaah yang harus dirawat, dengan terus memantau perkembangan kesehatan mereka di bawah koordinasi tim medis Kementerian Kesehatan RI dan pihak rumah sakit di Arab Saudi.[]
