Lapas Blangpidie Luncurkan Program Rehabilitasi Narkoba untuk Warga Binaan
INISIATIF.CO, Blangpidie – Lapas Kelas IIB Blangpidie meluncurkan program rehabilitasi narkoba sebagai bagian dari pembinaan bagi warga binaan. Kegiatan tersebut digelar di perpustakaan lapas pada Sabtu (27/9), dengan dukungan dari Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya (Abdya).
Kepala Lapas Kelas IIB Blangpidie, Akhmad Heru Setiawan, mengatakan program ini menjadi langkah serius dalam upaya pemulihan narapidana kasus narkotika.
“Rehabilitasi ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi cara untuk menyelamatkan masa depan warga binaan agar bisa kembali ke masyarakat dengan baik,” ucapnya melalu rilis yang diterima inisiatif.co, Senin (29/9/2025)
Sebanyak 10 warga binaan mengikuti kegiatan rehabilitasi tersebut. Mereka didampingi lima kader kesehatan lapas atau Kaseb, yakni narapidana yang telah mendapat pelatihan khusus sebelumnya. Metode yang digunakan berbasis partisipatif dengan penekanan pada kebersamaan serta dukungan antarsesama dalam proses pemulihan.
Selama program, peserta mengikuti sejumlah aktivitas interaktif, mulai dari game tepuk narkoba hingga estafet kata. Permainan sederhana ini dirancang untuk meningkatkan konsentrasi, memperkuat interaksi sosial, serta menciptakan suasana gembira di dalam lapas. Antusiasme warga binaan terlihat dari keaktifan mereka mengikuti instruksi petugas.
Akhmad menegaskan pembinaan di lapas tidak hanya berfokus pada kedisiplinan, tetapi juga pada kesehatan mental dan emosional.
“Kami ingin narapidana merasa diperhatikan. Harapannya, ketika bebas nanti, mereka kembali ke masyarakat dalam kondisi yang lebih baik,” tambahnya.
Rehabilitasi narkoba menjadi program prioritas di Lapas Blangpidie, mengingat sebagian besar warga binaannya terjerat kasus penyalahgunaan narkotika. Melalui program ini, narapidana diharapkan tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga memperoleh kesempatan memperbaiki diri.
Keterlibatan kader kesehatan dari kalangan narapidana turut memberi dampak positif. Mereka berperan sebagai penghubung antara petugas dan peserta, sekaligus membuktikan bahwa perubahan dapat dimulai dari diri sendiri.
Dengan program ini, Lapas Blangpidie menegaskan komitmennya menghadirkan pembinaan yang seimbang, mencakup aspek fisik, mental, sosial, dan emosional. Lapas bukan sekadar tempat menjalani pidana, tetapi juga ruang untuk bangkit, pulih, dan menata kembali masa depan.[]