Kopi Gayo dan CPO Dongkrak Citra Aceh di Pasar Global
INISIATIF.CO, Banda Aceh – Potensi sektor pertanian Aceh kembali menjadi perhatian dunia internasional. Komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO) dan kopi Gayo dinilai memiliki daya saing tinggi di pasar global, menjadikan Aceh sebagai salah satu daerah dengan prospek investasi pertanian terbesar di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh T. Emi Syamsyumi (Abu Salam), Penasihat Gubernur Aceh Bidang Investasi dan Hubungan Luar Negeri, Senin (13/10/2025).
“Berbicara mengenai potensi pertanian Aceh saat ini sangat luar biasa. Dunia internasional kini mulai melirik Aceh, baik dari sektor CPO sawit maupun kopi Aceh yang telah mendunia,” ujar Abu Salam.
Menurutnya, sektor pertanian merupakan kekuatan utama Aceh yang terus menarik minat investor asing. Potensi sumber daya alam yang melimpah, iklim yang mendukung, serta kualitas produk yang diakui dunia menjadikan Aceh semakin diperhitungkan dalam peta ekonomi global.
Dalam kesempatan itu, Abu Salam menyoroti pentingnya penguatan identitas dan merek dagang (branding) terhadap kopi Gayo, salah satu komoditas ekspor unggulan Aceh yang telah menembus pasar dunia.
“Perlu juga kita ketahui, salah satu brand kopi terkenal dunia, Starbucks, itu hampir 60 persen menggunakan biji kopi dari Gayo. Namun yang sangat disayangkan, meski biji kopinya berasal dari Gayo, label yang tercantum adalah ‘Sumatra’, bukan ‘Gayo’,” jelasnya.
Ia menilai, kondisi tersebut menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah dan pelaku industri kopi untuk memperkuat perlindungan identitas geografis (Indikasi Geografis) kopi Gayo. Langkah ini dinilai penting agar nilai jual kopi Aceh tidak stagnan dan mampu bersaing secara global dengan pengakuan yang lebih kuat.
“Walaupun kita memang berada di Pulau Sumatra, tetapi tidak etis jika nama ‘Gayo’ tidak dicantumkan. Padahal itu adalah identitas dan kebanggaan kita. Jika hal ini terus dibiarkan, maka nilai jual kopi kita akan berhenti di situ saja,” tegas Abu Salam.
Abu Salam berharap pemerintah Aceh bersama para pelaku usaha terus memperkuat sinergi untuk meningkatkan daya saing kopi Gayo dan komoditas pertanian lainnya. Ia menekankan, branding dan konsistensi kualitas produk menjadi kunci agar Aceh mampu menjadi pusat investasi pertanian nasional yang berkontribusi pada ekonomi nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Jika branding dan kualitas terus kita jaga, maka Aceh berpeluang besar menjadi pusat investasi pertanian yang berdaya saing tinggi dan memberi manfaat besar bagi rakyat,” pungkasnya.[]