ANTINARKOBA

Konflik Internal dan Gaya Arogan Pemimpin, GRIB JAYA Nagan Raya Nyatakan Pembubaran

Momen deklarasi pembubaran DPC GRIB JAYA Nagan Raya, sebagai bentuk penolakan terhadap arah organisasi yang dinilai menyimpang. (Foto untuk INISIATIF.CO).

INISIATIF.CO, Nagan Raya – Organisasi kemasyarakatan GRIB JAYA kembali menjadi sorotan setelah DPC Nagan Raya resmi mendeklarasikan pembubaran kepengurusan mereka.

Keputusan ini menyusul serangkaian konflik internal dan ketidakpuasan terhadap arah kepemimpinan di tingkat pusat yang dinilai semakin menjauh dari semangat awal pendirian organisasi.

GRIB JAYA yang dipimpin oleh tokoh kontroversial Hercules, sebelumnya sempat terlibat konflik dengan salah satu ormas, dan kini kembali terguncang akibat gesekan dengan sejumlah tokoh purnawirawan. Deretan manuver Ketua Umum di pusat dinilai blunder dan memicu keresahan di kalangan anggota daerah.

Puncak ketegangan ditandai dengan pembekuan pengurus GRIB JAYA DPD Aceh oleh pengurus pusat, yang justru memperuncing perpecahan karena tidak ada penyelesaian tuntas atas persoalan internal tersebut.

Menyusul pembekuan itu, DPC-DPC di daerah, termasuk Nagan Raya, mulai mengambil langkah sendiri, salah satunya dengan mendeklarasikan pembubaran kepengurusan.

Bendahara sekaligus juru bicara GRIB JAYA DPC Nagan Raya, Ferry, mengungkapkan bahwa ketidakpastian arah organisasi serta sikap arogan Ketua Umum telah mencederai nilai-nilai yang diperjuangkan selama ini.

“Selain ketidakpastian arah organisasi, sikap ketua umum yang terlalu arogan dalam menyikapi permasalahan nasional sangatlah menciderai semangat persatuan dan kesatuan. Ditambah lagi, aksi-aksi anggota GRIB JAYA khususnya di pusat yang masih mengedepankan gaya premanisme tentunya menimbulkan antipati dan potensi konflik di tengah masyarakat,” ujar Ferry usai deklarasi pembubaran.

Sementara itu, Ketua Umum GRIB JAYA DPC Nagan Raya, Teuku Jamalul Ade, yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal Hasan, menyampaikan bahwa pihaknya kini akan mengalihkan fokus organisasi kepada aktivitas sosial.

“Posko yang sebelumnya menjadi pusat kegiatan, kini akan difokuskan untuk aktivitas sosial,” katanya.

Ia juga mengakui telah menerima sejumlah tawaran dari organisasi massa tingkat nasional untuk bergabung, meski belum membuat keputusan final.

“Kami masih mempertimbangkan berbagai tawaran yang ada, dan untuk saat ini kami fokus dalam berbagai kegiatan sosial di masyarakat,” pungkasnya.

Langkah pembubaran DPC Nagan Raya ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa krisis internal di tubuh GRIB JAYA belum mereda. Di tengah kegelisahan anggota daerah, masa depan organisasi ini kini kian dipertanyakan.[]

Editor : Ikbal Fanika
Tutup